Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u3381971/public_html/insanwisata.com/wp-includes/functions.php on line 6114

Deprecated: implode(): Passing glue string after array is deprecated. Swap the parameters in /home/u3381971/public_html/insanwisata.com/wp-content/plugins/jnews-essential/lib/jeg-framework/autoload.php on line 21

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain jnews dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u3381971/public_html/insanwisata.com/wp-includes/functions.php on line 6114

Deprecated: implode(): Passing glue string after array is deprecated. Swap the parameters in /home/u3381971/public_html/insanwisata.com/wp-content/plugins/jnews-essential/lib/jeg-framework/autoload.php on line 21
Mencicipi Menu Racikan Kedai Nyah Tan Li
No Result
View All Result
insanwisata
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
    Praktisi pariwisata dan desa wisata

    Menjadi Pengajar

    Sunrise Candi Plaosan

    #KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Kembali ke Candi Barong

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
    Praktisi pariwisata dan desa wisata

    Menjadi Pengajar

    Sunrise Candi Plaosan

    #KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Kembali ke Candi Barong

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak
No Result
View All Result
insanwisata

Mencicipi Menu Racikan Kedai Nyah Tan Li

by Reza Nurdiana
Juni 30, 2016
3 min read
10

Membicarakan kuliner di Yogyakarta itu seperti tak ada ujungnya. Daerah istimewa dengan segala keklasikannya ini memang gencar membuat orang penasaran. Pun bagiku yang beberapa tahun terakhir menumpang hidup di sini. Makin hari, makin cinta. Salah satu yang membuatku semakin betah berada di kota penuh kenangan ini ialah keberagaman kulinernya. Yang jadi favorit tentunya menu-menu lokal nan klasik. Diracik oleh tangan-tangan terampil para pelestari sajian asli yang tak mau kalah dari tren masa kini.

Bagimu yang gemar mencicipi kuliner klasik khas Yogyakarta, tentu tak akan payah untuk menyambangi tempat yang bahkan jauh dari pusat kota. Yang satu ini akan kurekomendasikan. Satu spot mungil di tengah padatnya industri gerabah yang menyajikan sajian nikmat kaya akan citarasa. Kedai Nyah Tan Li namanya. Terletak di Desa Kasongan, Bantul, Yogyakarta.

Asal-usul Kedai
Kedai mungil yang didesain unik ini dimiliki oleh Timboel Raharjo dan istrinya. Pak Timboel yang merupakan pengusaha gerabah tersohor di Kasongan rupanya punya perhatian pada suasana sepi di desanya, khususnya pada malam hari. Maka, agar Kasongan menjadi daya tarik dan semakin dikenal khalayak, ia mendirikan sebuah kedai tepat di sebelah galeri seni miliknya. Nama Kedai Nyah Tan Li sendiri merupakan singkatan dari “wetan kali” yang berarti berada di sebelah timur sungai. Amat sesuai dengan lokasinya yang memang berada persis di sisi Sungai Bedog. Sementara “nyah” berarti sapaan untuk wanita (nyonya).

DSC07776

Bunga Kecombrang yang Jadi Andalan
Kedai Nyah Tan Li punya beberapa menu andalan, yaitu nasi pedas, nasi goreng kecombrang, nasi sambal tempe, serta nasi brongkos. Menurut Sang Nyonya, menu yang terakhir disebut merupakan favorit Pak Timboel, suaminya. Selain menu andalan, ada juga menu lain seperti bakmi jawa, orak-arik, dan salad. Keunikan yang susah terlupa dari menu di kedai ini ialah rasanya yang pedas dan beraroma kecombrang. Kecombrang merupakan tumbuhan berbentuk bunga yang dapat dicampur ke dalam masakan. Warnanya merah muda dan ukurannya besar. Hampir semua menu racikan Kedai Nyah Tan Li dicampur kecombrang yang diiris tipis-tipis. Kecombrang menambah variasi rasa pada makanan, serta memunculkan bau harum saat dikunyah. Dan ternyata, bunga kecombrang pada masakan-masakan andalan itu diperoleh dari kebun sendiri!

Dari beberapa menu yang sempat kucicipi, salad Nyah Tan Li ialah yang jadi favoritku. Komposisinya terdiri dari irisan melon, nanas, kecombrang, serta bulir jeruk bali yang disiram dressing potongan cabai. Rasanya? Pedas, harum, asam, getir, segar. Citarasa yang kaya, bagaimana bisa mudah terlupa?

DSC07780

DSC07774

DSC07773
Jadi, sempatkanlah mampir ke Kedai Nyah Tan Li untuk mencicipi sendiri menunya yang nikmat. Desain kedai yang mungil namun unik pun menambah suasana klasik di bawah cahaya temaram lampion. Lokasinya mudah dijangkau. Ditambah harganya yang tak menguras kantong. It is worth to visit.

Kedai Nyah Tan Li
Desa Wisata Kasongan JL. RM Saptohoedoyo (Sebelah Timboel Gallery) Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta
087734191000
www.nyahtanli.com

Lokasi Rumah Makan Nyah Tan Li

Tags: bantulkasongankedai nyah tan litimboel raharjoyogyakarta
Previous Post

Maluku Manise: Dari Kota Lama sampai Kota Dobo

Next Post

Gudeg Yu Sum dan Kenangan Manis tentang Jogja

Reza Nurdiana

Reza Nurdiana

Suka bertualang untuk menikmati pemandangan alam, peninggalan sejarah, budaya, dan mencicip kuliner. Sangat senang jika bisa berbagi cerita dan informasi kepada orang lain.

Related Posts

Taman Air Ekowisata Mudal
Catatan perjalanan

48 Jam Berkeliling Yogyakarta

Mei 16, 2019
Embung Desa Wisata Banjaroya
Catatan perjalanan

Jogja Istimewa: Dari Desa Hingga Kota Pusaka

Januari 24, 2019
Para Inspirasi Asian Para Games
Catatan perjalanan

Seri Foto: Para Inspirasi Asian Para Games 2018

Oktober 6, 2018
Kampung Adat Woloara
Catatan perjalanan

Menziarahi Kampung Adat Lingkar Kelimutu, Ende

Agustus 29, 2018
Next Post
Gudeg Yu Sum dan Kenangan Manis tentang Jogja

Gudeg Yu Sum dan Kenangan Manis tentang Jogja

Comments 10

  1. Aqied says:
    9 tahun ago

    Traktiran donk kaaaaak

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      kasih hadiah duluuuuu

      Balas
  2. Evi says:
    9 tahun ago

    Nasi Goreng kecombrangnya itu beneran bikin ngiler 🙂

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      Kecombrangnya menggoda.. yok mba main jogja trus maem ini

      Balas
  3. opickaza says:
    9 tahun ago

    meski belum mencicipinya tapi melihatnya sudah ngiler soalnya kemarin buka puasa langsung pakai gorengan aja

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      Wah. rugi banget g nyicipi nasi gorengnya

      Balas
  4. Hastira says:
    9 tahun ago

    wah enak sekali masakannay , patut jadi referensi kalau ke daerah kasongan

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      yups mba. cobain langsung

      Balas
  5. TRAVELLING ADDICT says:
    9 tahun ago

    Bakmi jawanya menggugah selera

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      enak bener kok 🙂 hehe

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

© 2023 a storyteller

No Result
View All Result
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak

© 2023 a storyteller