No Result
View All Result
insanwisata
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
    Praktisi pariwisata dan desa wisata

    Menjadi Pengajar

    Sunrise Candi Plaosan

    #KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Kembali ke Candi Barong

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
    Praktisi pariwisata dan desa wisata

    Menjadi Pengajar

    Sunrise Candi Plaosan

    #KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Kembali ke Candi Barong

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak
No Result
View All Result
insanwisata

Santap Papeda Berendam Kuah Kuning

by Hannif Andy Al - Anshori
Juni 2, 2014
2 min read
0

Menjadi traveler berarti harus merasakan riuh kehidupan di mana kaki kita berpijak. Menjadi traveler berarti harus mampu merasakan budayanya, menikmati alamnya, bermukim bersama ramah penduduknya dan tentu tak boleh melewatkan kulinernya.

Salah satu tujuan saya saat itu adalah Papua. Makanan pokok dan kuliner khas Papua salah satunya adalah papeda. Makanan yang memiliki serat tinggi, rendah kolestrol dan cukup nutrisi ini disuguhkan oleh pengelola homestay Harfat Jaya di Misool Selatan. Sebagai tamu yang baru pertama kali datang ke Papua pasti heran dengan makanan ini. Namun, setelah dijelaskan singkat oleh penduduk asli bahwa papeda merupakan kuliner khas Papua, maka sudah wajib bagi saya mencoba masakan ini.

Bahan utama papeda adalah tepung sagu yang tentunya berasal dari pohon sagu. Tepung sagu tersebut kemudian dimasak hingga bertekstur kenyal seperti gambar di atas. Bagi yang belum terbiasa makan papeda mungkin akan heran dan sulit merasakannya. Namun, berbeda dengan orang Papua dimana papeda telah menjadi makanan pokok pengganti nasi. Salah satu masyarakat Papua mengatakan bahwa papeda kaya akan nutrisi. Maka tak heran kebanyakan orang Papua berpostur tinggi dan kuat.

10330221_4365687235950_5814727128532834979_n

Papeda sendiri tidak memilki rasa. Makanan bertekstur kenyal dan mirip dengan lem ini biasa disajikan dengan kuah kuning (kuah ikan). Kuah kuning inilah yang menjadi kunci kelezatan dari papeda. Kadang untuk menyantap papeda, masyarakat Papua juga menambahkan lauk seperti bia / kerang. Bagian paling seru dari papeda adalah cara menyantapnya. Cara mengambil papeda pun memiliki teknik tersendiri. Cara termudah adalah dengan menggunakan sumpit atau garpu, papeda diangkat lalu digulung secara cepat hingga terputus. Papeda yang sudah dicampur dengan kuah ikan kuning akan disedot perlahan-lahan dari bibir piring, sambil meminum kuah ikan kuning. Maka tak heran, sepiring papeda dapat dihabiskan dengan cepat oleh orang Papua asli.

 

Previous Post

Penguin Jackass Lengkapi Koleksi Satwa GL Zoo

Next Post

Menyusuri Gua Bawah Tanah Gua Pindul

Hannif Andy Al - Anshori

Hannif Andy Al - Anshori

Suka bertualang untuk menikmati peninggalan sejarah, budaya, dan berinteraksi dengan masyarakat lokal. Sangat senang jika bisa berbagi cerita dan informasi kepada orang lain.

Related Posts

Para Inspirasi Asian Para Games
Catatan perjalanan

Seri Foto: Para Inspirasi Asian Para Games 2018

Oktober 6, 2018
Kampung Adat Woloara
Catatan perjalanan

Menziarahi Kampung Adat Lingkar Kelimutu, Ende

Agustus 29, 2018
Review Torch
Catatan perjalanan

[Review Torch] Di Balik Kenyamanan Traveling

Agustus 6, 2018
Girpasang Klaten
Catatan perjalanan

Mencari Ketenangan di Gir Pasang

April 8, 2018
Next Post
Menyusuri Gua Bawah Tanah Gua Pindul

Menyusuri Gua Bawah Tanah Gua Pindul

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

© 2023 a storyteller

No Result
View All Result
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak

© 2023 a storyteller