Saya sedang bersantai di penginapan milik Ansori. Tak ada jamuan terbaik selain ramah tamah dan kebebasan menguasai ruang tamu rumahnya. Seperti biasa, Alid selalu punya jurus pamungkas supaya peserta trip menjadi lebih akrab. Pun Tomi, mulai terpancing dengan cerita-cerita serunya. Tak lama, camilan di meja hanya tersisa toplesnya.
Suara mesin jeep sudah terdengar. Beberapa bergegas mengemas barang. Beberapa lagi masih enggan menyudahi cerita. Mereka riang menyambut ajakan Ansori yang sudah memberi aba-aba. Ditemani Zakaria, kami dipandu untuk segera menuju Ledok Amprong.
Di desa ini, bukan hanya Ledok Amprong yang dapat dinikmati wisatawan. Sebelum resmi menjadi desa wisata, Gubugklakah lebih dulu dikenal dengan objek wisata Air Terjun Coban Pelangi. Objek ini pun sudah menjadi tempat wisata umum sejak 1986. Jika beruntung, pengunjung dapat melihat biasan warna pelangi di kaki Air Terjun Coban Pelangi. Untuk itu, jangan lewatkan objek wisata ini, ya!
Sebelumnya, kami tak pernah mengira trek menuju Ledok Amprong belum rata. Jeep yang ditumpangi dua belas orang ini melewati hutan pinus dengan jalanan yang berkelok dan menurun. Di depan kami, ada dua rombongan jeep yang heran mendengar teriakan kami. Siapa lagi coba? Kalau bukan teriakan Alid dan Aya yang mengalahkan suara meraungnya mesin.
Hampir separuh jalan kami habiskan untuk menjerit tanpa ada kesempatan mengambil gambar. Si juru mudi sengaja membuat jeep makin bergoyang ketika melewati jalan berkelok. Pikirnya, ia sedang membawa sekelompok orang gila yang tak bisa diam sebentar saja. Belum lagi jika sedang berpapasan dengan warga. Polah Alid layaknya artis yang sedang tebar pesona. Anak-anak kecil pun melempar balasan. Kami bersorak riang.
Kami punya waktu satu jam lebih untuk bersantai menikmati udara segar Ledok Amprong. Bau gorengan yang hangat menyeruak ke udara. Gemercik deras sungainya akan menjadi medan petualangan. Di antara kami ada yang melanjutkan canda, ada juga yang memilih bersantai dalam ayunan hammock.
Ini bukan pertama kalinya saya menjajal river tubing. Meski sudah sering merasakan sensasi serupa, tentu Ledok Amprong menawarkan adrenalin berbeda. Usai mengenakan perlengkapan keamanan, instruktur Ledok Amprong Adventure memberi arahan singkat panduan keselamatan. Tipsnya, selama di atas ban, paha harus dirapatkan, tangan diletakkan persis di atas ban. Selanjutnya, kami merapal doa dan mengudarakan yel-yel.
“Mau ke mana kita?”
Kompak kami menjawab, “Slulup, slulup, slulup”.
Ditambah dengan lenggak-lenggok gemulai badan, yel-yel pemandu sukses membuat kami tertawa bahagia.
Mengarungi derasnya Sungai Amprong
Setelah melewati jalanan setapak yang panjang sembari mengangkat ban, tibalah saatnya saya dan tim Eksplor Deswita Malang mengarungi Sungai Amprong. Coba tebak siapa yang pertama kali akan menjerit saat dihanyutkan ke sungai? Siapa lagi kalau bukan Alid Abdul, Blogger dari Jombang ini tak segan berteriak kencang meski badannya belum hanyut terbawa arus sungai.
Ledok Amprong menawarkan tiga trek yang bisa dijajal wisatawan. Trek pendek, sedang, dan panjang. Masing-masing dijual dengan harga yang berbeda. Di sini, kami hanya berkesempatan menjajal trek pendek sejauh 750 meter karena hari semakin larut sore.
Dalam bahasa Jawa, Ledok memiliki arti cekungan, sedangkan Amprong sebagai nama sungainya. Meski belum lama diresmikan, Anshori sukses memperkaya dan mempromosikan pilihan paket wisata yang ditawarkan Desa Wisata Gubugklakah. Buktinya, dalam waktu dan hari yang sama, bukan hanya rombongan kami saja yang menikmatinya.
Area Ledok Amprong ini merupakan perkebunan pinus yang berstatus milik Perhutani. Kemudian melalui kerjasama yang sah, kawasan ini dikelola secara bersama untuk kegiatan wisata. Beberapa warga pun terlibat sebagai penyedia jasa di kawasan Ledok Amprong. Jika kalian ingin membeli paket river tubing ini, baiknya dapat berkoordinasi terlebih dahulu dengan POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Desa Wisata Gubugklakah.
POKDARWIS DWG (Desa Wisata Gubugklakah) bersama Ledok Amprong Adventure sadar betul bukan hanya kepuasan wisatawan yang harus diutamakan, namun yang terpenting adalah keselamatan dalam berwisata. Untuk itu, ditempatkanlah beberapa orang volunteer BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk bersiaga mengawasi jalannya aktivitas wisata.
Guncangan demi guncangan saya lewati. Kadang saya harus tersandung dan terjepit batu besar. Ya, tantangan ketika tubing di air dangkal itu adalah pantat terkena bebatuan. Jika itu yang ditakutkan, cobalah untuk mengatur posisi duduk agar badan memiliki posisi nyaman. Oh, ya. Kedalaman rata-rata Sungai Amprong setinggi lutut orang dewasa. Meskipun tidak terlalu dalam, alirannya cukup kencang.
Berbeda dengan river tubing di Sungai Oya atau Gua Pindul di Yogyakarta. Di Ledok Amprong, kami mengarungi sungai tanpa bergandengan satu dan yang lainnya. Saya terpisah jauh dari rombongan. Arus yang deras membawa badan kami dengan cepat. Namun jangan khawatir. Instruktur Ledok Amprong Adventure sudah siaga di beberapa titik jeram. Tak berselang lama, instruktur Ledok Amprong Adventure merangkul kuat pundak saya.
“Saya dorong ya, Mas. Awas kameranya”.
Saya kembali mengarungi sungai yang deras arusnya. Kali ini di tingkat yang cukup ekstrim. Saya nyaris tergulung arus karena tak mampu menjaga keseimbangan. Meski berhasil melewatinya tanpa harus terguling seperti Aya, saya merasa belum cukup puas karena sudah melihat tanda pos perhentian pertama.
Hal yang paling menyenangkan saat river tubing di Ledok Amprong adalah banyaknya jeram. Bahkan bebatuannya tersebar di segala penjuru. Di sinilah adrenalin terpacu kencang. Jika tidak tersangkut batu, biasanya wisatawan akan terguling karena tak seimbang melewati jeram. Di saat itulah biasanya kami berteriak kencang. Namun, berbeda dengan Alid dan Aya. Tanpa ada jeram dan rintangan pun, mereka tetap berteriak keras.
Tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan trek pendek seharga Rp 100.000 ini. Apalagi dengan arus yang lebih kencang pasca diguyur hujan semalam. Meski ban karet sudah mengantarkan saya sampai garis finish, bukan berarti saya harus menyudahi petualangan. Masih ada beberapa teman di belakang yang harus dibuat menjerit dan menderita. Akhirnya, Aji dan Alid menjadi korban keisengan kami. Kami pun puas membuat mereka terguling dari ban karetnya.
Hari semakin sore, udara menjadi lebih dingin. Juru pandu memberi aba-aba agar kami segera naik ke permukaan. Kami pun harus pulang dengan merelakan pengalaman river tubing trek panjang. Dengan pakaian basah dan cuaca yang dingin, tak ada yang bisa menjamin kami bakal tak masuk angin. Buktinya, Sitam harus bermandikan minyak kayu putih pasca river tubing di Ledok Amprong.
Jeep offroad pun mengantar kami menuju penginapan. Dengan kondisi jalan tanah bergelombang, kami kembali terguncang. Ditambah lagi saat mengingat yel-yel ‘slulup…slulup’, rasanya sulit membuat tim ini hening. Hal yang sangat menyenangkan jika bisa tertawa lepas bersama teman-teman, bukan?
Informasi dan pemesanan
Desa Wisata Gubugklakah merupakan salah satu desa wisata di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang yang menjadi salah satu akses menuju kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kondisi geografis yang demikian menjadikan desa ini memiliki hawa yang sejuk dengan suhu udara berkisar antara 200 hingga 220 celcius.
Selain itu, kamu juga dapat mampir ke Desa Wisata Sanankerto yang terletak di Kecamatan Turen. Adapun potensi dari desa wisata ini adalah pembuatan telur asin, hutan bambu Andeman atau Boonpring, agrowisata petik apel, outbound desa, dan lainnya.
Desa Wisata Gubugklakah, Poncokusumo, Kabupaten Malang
Narahubung : Purnomo Ansori (087859478177)
Mungkin Alid itu punya prinsip: Menjerit dahulu, mengalir adrenalin kemudian! 😀
hahaa. unik yaa. Bupati Jombang tanpa kharisma, sukanya jerit
Mungkin di situ rahasia kharisma nya 😀
dia pakai susuk mas
Psstt orangnya lagi di Nepal 😀
Tolong pukul dia. Suruh segera setor tulisan. Haha
Really happy! Seneng banget bisa tubing di sini. Apalagi sensasi tergencet jeep itu lho, duh lebamnya gak ilang dua hari. HAHAHA. Seru dan terbaek!
hahaa. masih lebam? Yuk ke Bejiharjo. Biar tambah bengkak badannya
Masi menjadi misteri, sbenernya naik jeep itu gak nakutin. Tapi mas Alid kenapa yo mesti teriak2 lebay apalagi sambil bilang ” Kandunganku ” Hahah hingga jadi bahan tontonan wisata lain
Haha. itulah Alid Abdul. Mungkin kalau kamu diajak ke Nglinggo, kamu bakal tutup kuping rapat2. teriakannya mematikan
Jambret sispai kenapa dibawa-bawa, kukutuk jadi Leak kau!
yang penting kamu di sini sebagai orang bijak. menyampaikan cerita berwawasan. Buahaha
Harusnya tuh ambil rute terjauh ya, maksudnya dari Coba Pelangi startnya….wkakwa kan biar lama dan makin seru.
Tapi emang lokasi Ledok Amprong ini asik banget buat nyantai, betah deh kalau harus camping ceria di situ…
nah itu kenapa g ada camping groundnya ya.
Aku belum puas ambil yang rute pendek
kayaknya mas Alid ini super duper heboh banget yes orangnya hahaha
pokoknya dia kaya toa masjid
Entahlah di sini semua rasa kualami, serunya main tubing, dinginnya air, terbalik di tengah lairan air, terjepit di jeep, dan suara habis karena berteriak.
iyaa. airnya itu yg dingin banget. Masih kuat ga? Haha
waduh. geng deswita rek. sebutan baru. Haha.
Simbok mah diam, anteng
Simbok anteng kalau ga dapet wifi. Dia mah, numpang wifian terus sama insanwisata.
jadi penasaran, alid itu yang manaa? 😀
Kok kamu penasaran sama Alidnya sih? bukan sama deswita-nya. Hahhaa
deswitanya udah baca di beberapa bw, berseliweran juga di timeline. hahaha
jadi komen yang anehnya ajahh 😛
Makasih Sha sudah berkenan mampir. Cie, tertarik sama deswita?
untung dia gak teriak kandungankuuu kandungankuuu. Eh tapi aku masih penasaran dengan trek yang lebih panjang :((
Kalau trek panjang. Kayanya g cuma mas Sitam aja yang masuk angin. Kita semua bisa masuk angin. Gimana ga? Dingin banget.
Ledok Amprong jadi pengalaman pertama kali ber-river tubing! Ternyata deg-deg serr… serem ini ketimbang rafting, soalnya nggak bisa teriak rame-rame sama teman lain dalam satu perahu yang sama hahaha.
jadi, kamu takut mas? ya ampun -__-
padahal menurutku masih ekstrim Rafting rek
Segernyaaaa! Kali Amprong ini memang memberkahi hehehe.
Btw, mas Alid jadi siluman bulus? Wkwkwkwkwk.
iya. dia menjelma jadi siluman bulus. Haha
maen river tubing memang menyenangkan walau ujung2nya boyok encok karena posisi duduk di atas ban dalam waktu lama, yg bikin salut adalah guide-nya yang harus ekstra sabar memandu pengunjung yang kadang ga sabaran (berdasar pengalamn)
bener mas. Tapi di sini kami ambil rute pendek. Ya ga bikin pegel2 banget lah. Cuma suara aja yang pada habis karena teriak terus
duh maen air memang menyenangkan sekali
iya mas. Seger
Wahh river tubing.
enak ya bisa santai di atas pelampung sambil menikmati pemandangan.
Yes Mba. Enak
aku mbayangin pas mraktekin yel yel ‘e lho mas hehe
slulup-slulup-slulup
*yes bisa* haha
Yeay. bisa. Salam slulup
Seru sangat lah river tubingnya. Gak heran lah pada menjerit bahagia. Sayang saja Mas Sitam masuk angin yah 🙂
Haha. Iya Mba, langsung masuk angin dia.
Padahal kalau di pantai gak pakai baju malah, beda mungkin ya, hawa pantai sama hawa gunung.
kamu kan kurus gitu. Ketiup angin terbang
Woaaaahhh, seruuu bangettt kalo yang traveling anak2 gahoooll muda kekinian, asik banget baca reportasenya niih 🙂
asikk. dibilang anak gahul kekinian. makasih Mba
wah jawa timur yah, jauh euy
tapi tempatnya sepertinya asik
Iya Mas, asik
Wah, seru ya, Malang sebelah mana ini, mas?
Pernah ditempeli leak belum?
Wouh seru ini, sungainya berjeram gitu. Enggak yang alirannya mulus anteng dan bikin ngantuk. Kayaknya view kana kiri sungai bagus juga ya? ijo royo-royo. Tapi mesti airnya adeeeem
Sumpah. adem banget Mba. Serius.
Cobain ke sini. Ajak Bre main air di sini pasti suka
keren kali , Babang paling suka olahraga ekstrem kayak gini, apalagi rame-rame
Iya. Seru. Mampir Ledok Amprong kalau ke Malang ya Babang
whoaaa, kayanya seru bgt nih tim kalian ini.. Jadi pgn ngerasain kekonyolan itu, pasti menambah seru perjalanan..
Salam
-Traveler Paruh Waktu
iya dong. tim kita selalu seru
Seru banget baca tentang pengalaman river tubing di Ledok Amprong! Tempatnya kelihatan menantang tapi juga menyenangkan. Jadi pengen coba langsung. Makasih udah share aktivitas seru ini!