Saya tak pernah menyangka untuk sedemikian cintanya berwisata ke desa. Sejak kegiatan bertajuk Eksplor Deswita Jogja sukses terselenggara, entah kenapa, saya semakin tertarik untuk menggali lebih banyak cerita yang bersumber dari desa. Dan itulah sebabnya, Malang menjadi tujuan saya berikutnya.
****
Malang telah berkembang pesat. Wisata buatannya kian ramai dipadati wisatawan. Namun barangkali ada tempat menarik lainnya yang perlu disambangi ketika singgah di Kabupaten Malang. Paculah kuda besi menuju Desa Pujon Kidul yang berada di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Di Desa Pujon Kidul, masyarakat menghabiskan banyak waktunya untuk merawat ternak. Meski sebagian besar berprofesi sebagai petani sayuran, sudah dapat dipastikan masyarakat Pujon Kidul memiliki ternak sapi perah di masing-masing rumah. Cerita itu saya dapatkan langsung dari Udi, kepala desa yang sukses membuat banyak perubahan di Pujon Kidul.
Syukurlah, potensi itu ditangkap bijak oleh Udi dan POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Capung Alas. Tepat saat ia terpilih menjadi kepala desa pada 7 Agustus 2011, ia mulai serius membangun pariwisata di desanya. Menjual desa dengan papan nama desa wisata tentu bukan hal sulit bagi Udi yang sudah mengantongi banyak pengalaman selama bekerja di hotel berbintang. Agar nuansa berwisata tak kehilangan suasana desa dan menggerus budaya, eduwisata dikemas semenarik mungkin supaya diminati banyak wisatawan.
Sore yang cerah dengan langit yang bersih adalah latar apik kunjungan perdana saya ke Pujon Kidul. Aroma segarnya ladang pertanian membuat saya rela menurunkan kaca jendela mobil demi menghirup khusyuk dalam-dalam udara pedesaan.
Sebelum melihat kegiatan masyarakat di Desa Pujon Kidul, Udi mengajak saya dan rombongan menuju kandang kelompok. Di sinilah masyarakat menitipkan ternak sapinya untuk dirawat secara bersama. Sebelum diperah, sapi harus dimandikan terlebih dahulu. Kondisi kandang pun harus dijaga kebersihannya. Setiap harinya, kelompok peternak sapi perah akan bergiliran membersihkan kandang dan kotoran yang menempel di badan sapi. Hal ini tentunya untuk menjaga kesehatan sapi dan kualitas susunya.
Pemasok susu sapi perah paling besar di Malang Raya
Tak lama setelah melihat proses memerah susu sapi, kami pun bertolak menuju gudang penyetoran susu sapi pinggir jalan. Kami datang pukul tiga tepat. Berselang beberapa menit saja, satu persatu warga mulai datang sembari menyunggi ember yang berisi berliter-liter susu.
Dengan ramah, Samsul (47 tahun), menjelaskan tugasnya kepada saya. Sebagai orang pertama yang harus dilalui para penyetor susu, tugas Samsul tak selalu mudah. Ia harus cermat melihat kualitas susu dengan alat takar di mejanya. Samsul mengaku, ia bisa melayani lebih dari 300 penyetor susu setiap hari.
Samsul paham betul bagaimana menilai susu yang baik dan lolos syarat untuk disetor kembali ke koperasi. Sudah genap tiga tahun ia menekuni pekerjaannya sebagai penerima susu di Pujon Kidul.
“Kalau susunya jelek, ya saya kembalikan, Mas”, terang Samsul.
Hikayat susu sapi perah Pujon Kidul telah kondang sebagai penyetor susu terbesar di Malang Raya. “Pujon Kidul itu pemasok susu sapi perah paling besar di Malang Raya, Mas”, ujar Udi yang mendampingi saya dan tim Eksplor Deswita Malang memotret segala aktivitas yang terjadi di sana.
Di sini, saya berjumpa dengan Siamah (50 tahun). Setiap harinya, ibu yang memiliki dua sapi di kandangnya ini mampu menyetor lima sampai delapan liter susu sapi segar setiap harinya.
“Per liternya dihargai lima ribu, Mas”, aku Siamah.
Tak hanya Siamah. Hak yang sama juga didapatkan oleh Giran (50 tahun) yang saat ini memiliki tujuh ekor sapi di kandangnya. Jika Siamah hanya sanggup menyetor paling banyak delapan liter susu sapi, dengan tujuh ekor sapinya, Giran sanggup menyetor lebih dari lima puluh liter susu sapi setiap harinya.
“Tadi pagi setor tiga puluh liter. Sore ini dua puluh lima liter”, ungkap bapak dua anak ini.
Samsul dan ratusan peternak sapi perah di Pujon Kidul punya kiat sukses menjaga kuantitas dan kualitas terbaik susu murninya. Tak seperti daerah lain yang mungkin hanya disetor lewat koperasi dan dipasarkan keliling, setiap harinya, akan datang truk perusahaan Nestle yang siap mengangkut 3.000 liter susu sapi yang telah terkumpul di koperasi SAE Pujon.
Tak hanya disetor langsung ke koperasi, beberapa warga yang tergabung dalam kelompok ternak telah sukses berinovasi. Susu sapi tak hanya nikmat dikonsumsi sebagai minuman dan pelengkap nutrisi Empat Sehat Lima Sempurna yang kerap dikampanyekan instansi plat merah. Susu sapi juga diolah menjadi yoghurt, maupun camilan yang sudah lumrah menjadi buah tangan khas Desa Wisata Pujon Kidul.
Beternak sapi perah adalah sandaran hidup
Beternak sapi perah adalah sandaran hidup bagi 1.324 kepala keluarga di sana. Membangun rumah, menyekolahkan anak, naik haji, adalah hasil yang didapat dari keringat memerah susu setiap pagi dan sore.
Potensi demikian tak disia-siakan. Siapa pun yang datang dan membeli paket ini, akan disuguhi pengalaman berkesan seperti memandikan sapi, memberikan makan sapi, dan memerah susu sapi. Inilah aktivitas desa wisata. Pengunjung akan diajak lebih dekat untuk belajar, mengenali, dan terlibat dengan aktivitas masyarakat lokal.
Meski terkenal lebih dulu dengan Kafe Sawahnya, Desa Wisata Pujon Kidul masih menyimpan banyak potensi yang menarik untuk digali. Untuk itu jangan heran saat melewati jalan raya Kecamatan Pujon. Melihat kendaraan yang mengantre menuju Kafe Sawah Pujon Kidul adalah pemandangan yang jamak dijumpai saat musim liburan.
Bagaimana? Tertarik datang ke desa wisata ini?
Baca juga : Inspirasi yang Datang dari Hutan Bambu Andeman, Sanankerto
Informasi dan pemesanan
Selain Desa Wisata Pujonkidul, kamu juga dapat mampir ke Desa Wisata Gubugklakah yang terletak di Kecamatan Poncokusumo. Desa wisata ini menjadi salah satu akses menuju kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kondisi geografis yang demikian menjadikan desa ini memiliki hawa yang sejuk dengan suhu udara berkisar antara 200 hingga 220 celcius.
Beberapa paket wisata yang ditawarkan di Desa Wisata Gubugklakah di antaranya adalah perah susu sapi, Air Terjun Coban Pelangi, river tubing Ledok Amprong, agrowisata petik apel, outbound ndeso di hutan pinus, maupun sunrise Gunung Bromo.
Desa Wisata Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang
Narahubung : Udi Hardoko (081232581056)
Lucu gak sih, aku yang notabene nya berasal dr Kota Susu justru baru liat proses pemerahan susu sapi sampai distribusinya justru di Malang ini. Wkwkwkwk makin jatuh cinta deh sm kearifan lokal desa wisata :’)
Ga gumun deh kalau kamu. Hhaa.
Cie makin suka sama Deswita. Ayo eksplor manalagi ya enaknya?
aku dapet info dari temenku yang orang Malang, katanya emang Pujon ini dari dulu udah jadi penghasil susu.
keren lah kalo sekarang jadi dikonsep desa wisata 🙂
Yes Mas, terbesar di Malang Raya lah. Ayo ke sini. Minum susu biar kuat
Gimana Mas rasanya bisa merah susu sapi sendiri pertama kail dan langsung berhasil? akwakwkaw
rasanya, uenak. haha. tapi khawatir ditendang sapi kalau terlalu keras merahnyaa
kamu harus banyak minum susu mas. biar kuat tulang-tulangnya. hehe.
Ayo sini, jangan lupa ketemu Pak Udi
Liat ramainya yang datang kala sore menyetor susu kok kelihatan seru ya. Pujon Kidul membuatku masih penasaran karena tidak lama di sana.
yups. makin ramai dan makin ramai. Seru banget liputan di sini
Lain kali ke pemerahan susu yang jauhan dikit pak, di desa Dodol Kasembon xD
saya baru dengar nama desanya. Terimakasih ya
Sama”. Kebetulan kemarin ada posdaya disitu, jadi tau. Kalau susu yang di Kasmebon itu dikirm ke Pasuruan (atau Pandaan ya?), ke pabrik Nestle
iya. di Pasuruan Mba kalau menurut informasi yg saya baca
Jujurnya saya ga suka susu :D. Kec susu kotak dan udh diksh rasa coklat :D. Tp bakal mau banget sih kalo ada kesempatan utk melihat lgs cara sapi diperah sampe prosesnya bisa k tangan koperasi 🙂
hehe. saya juga gitu. Tapi kemarin nyobain susu segar. Enak kok
Sebagai pecinta susu, agaknya wajib aku menyambangi Deswita Pujon Kidul ini Nif. Senangnya jika makin banyak desa-desa wisata yang berkembang seperti ini yaaa….
kamu harus ke sini Mba. Terus merah susu, pasti kamu senang banget
saya juga suka beli susu kalo lagi main ke desa yang punya produksi susu macam gini nih..
susu segarnya enak.
fresh from the cow! hehehe..
iya. Lebih segar dan enak. Dan lihat proses perah susunya yang menarik
Nif kamu kalah putih dibanding sapi :p
Apakah tempat peternak sapi perah harus di suhu sekian, sekian mdpl nif?
Kapan ya kira-kira aku dapet pengalaman pertama merah susu sapi? Belum pernah.
halah. aku kalah pun masih banyak yang suka gini kok :p
di atas 1000 Mdpl nih kalau kecamatan Pujonnya.
Makanya, ikut. Di Klaten ada lhoh. di Kecamatan karangnongko
Potensinya hampir mirip di Dewikano nih Mas (Desa Wisata Kaligono) namun bedanya, di sana masyarakat setempat berternak kambing etawa yang mana susunya bisa dijual dan menjadi sumber penghasilan masyarakat setempat. Uniknya, susu kambing etawa di sana bisa langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu dan tidak berbau kambing sama sekali.
Aku seumur umur belum pernah minum susu kambing Etawa. Kayanya Kulonprogo juga punya komoditi Kambing EP.
Menarik itu kalau jadi desa wisata, digarap sana Yas! Hehe
Awalnya aku ragu buat minum itu susu, karena daging kambing aja nggak doyan, apa kabar dengan susunya. Eh malah enak. Jadi ketagihan minum beberapa cup. hehehe
Itu sudah jadi Desa Wisata Mas dan pernah masuk 3 besar Desa Wisata terbaik Tingkat Nasional apa Jateng DIY gitu.
wah. Mau ah ke sana bikin agenda #EksplorDeswita . hehe. Keren ya, deswita2 Nusantara itu. Punya ragam potensi yang jarang disambangi.
Walah, kamu harus ngulang bikin proposal hidup lagi tuh. Aku doyan rakus banget kalau sama daging kambing. Haha
Hahahahaha….. Ayok agendakan bareng-bareng buat ke sana lagi. Lokasinya di Purworejo itu Mas.
Oalah Purworejo, pantes banyak Etawa. Siap deh. Agendakan
Hayuk…..
Dulu waktu di kos lama di dua tahun awal kuliah, kadang-kadang disuruh ibu kos beliin susu segar, tapi bukan ke Pujon. Belinya di Dau deket Sengkaling. Tapi kayaknya juga ambil dari Pujon.
Jadi mas Rifqy anak kesayangan ibu kos nih?
Dulu waktu hidup di Malang, selalu pengen pergi ke Pujon ini tapi gak pernah ada kesempatan.
Semoga tahun ini bisa kesana
aamiin. Pujon sekarang makin cakep
terus kak, kapak saya di ajak kesini sama panjenengan mase 🙂
atur jadwal kak 🙂
Luar biasa ya dukungan tokoh masyarakat maupun pemerintah dlm pengembangan Desa Wisata. Jadinya perputaran roda ekonomi enggak semata2 ada di kota aja.
Yes Mba. Bergerak dari bawah
Foto pas saling teguk susu segar di Cafe Sawah nggak dimasukin ya, Nif? Hahaha. Asli seger banget susu sapi perah di Pujon Kidul, wajar jika Nestle pun tertarik mengambilnya langsung. Sayangnya waktu itu nggak ada yang berani minum langsung dari sumber aslinya. Kan seru. 😀
Itu di kamera sapa? yang tangan silang itu kan? aku ga punya. hehe.
Heh. Aku minum ya dari sumber aslinya. Aku sama Lidia. Habis perah langsung minum