No Result
View All Result
insanwisata
  • Tentang kami
  • Catatan perjalanan
    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Kampung Nelayan Tanjung Binga

    Buah Manis Pemberdayaan Kampung Berseri Astra di Bumi Malayu

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Dolan Bareng Bojo Edisi Candi Barong

    Candi Kedulan Yogyakarta

    Cagar Budaya Indonesia: Menyelamatkan Warisan Peradaban Candi Kedulan

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kegiatan
  • Kontak
  • Tentang kami
  • Catatan perjalanan
    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Kampung Nelayan Tanjung Binga

    Buah Manis Pemberdayaan Kampung Berseri Astra di Bumi Malayu

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Dolan Bareng Bojo Edisi Candi Barong

    Candi Kedulan Yogyakarta

    Cagar Budaya Indonesia: Menyelamatkan Warisan Peradaban Candi Kedulan

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kegiatan
  • Kontak
No Result
View All Result
insanwisata

Pantai Timang, Mempesona Karena Gondola

by Hannif Andy Al - Anshori
Oktober 7, 2015
4 min read
14

Perjalanan saya ke Pantai Timang adalah tanpa rencana. Pantai Timang saat itu sempat eksis di media sosial Instagram karena keseruan gondolanya. Pantai Timang terletak di antara Pantai Siung dan Pantai Sundak, Padukuhan Danggolo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Seperti pantai Gunungkidul pada umumnya, pantai ini memiliki latar pasir putih dan tumbuhan pandan di sekelilingnya. Namun nampaknya pasir bukanlah bagian yang istimewa dari pantai ini. Adalah gondola yang selama ini diburu wisatawan domestik dan mancanegara.

DSC03166

Jalan utama menuju Padukuhan Danggolo cukup baik, tak seperti rute selanjutnya yang memerlukan tenaga ekstra kuda-kuda besi kami agar dapat tetap melaju stabil. Jalan yang menghubungkan Padukuhan Danggolo dan Pantai Timang ini memang sama sekali belum terbangun.

Awal dikelolanya Pantai Timang oleh masyarakat lokal adalah tahun 1997. Saat itu, pantai ini dikenal sebagai tempat terbaik berburu lobster merah dan hijau, tepatnya di Batu Panjang seberang Pantai Timang. Jarak antara Pantai Timang dengan Batu Panjang adalah 200 meter. Dari sinilah masyarakat membuat gondola kayu secara swadaya. Masyarakat pun tak pernah menyangka gondola yang mereka gunakan untuk mengangkut lobster dari Batu Panjang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

DSC02546

DSC02499

Di tahun 2012, barulah Pantai Timang booming melalui Instagram. Masyarakatpun tak menyadari itu karena pada dasarnya Pantai Timang hanyalah tempat berburu lobster. Biaya mengendarai gondola di hari biasa adalah Rp100.000,00, sedangkan untuk weekend dihargai Rp150.000,00. Gondola ini ditopang tali tambang berdiameter 4 cm dan cukup aman untuk digunakan wisatawan. Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul pun telah melakukan survei untuk mengecek keamanan penggunaan gondola bagi wisatawan. Siapa sangka? Adrenalin Pantai Timang pun menantang beberapa artis Korea untuk shooting acara televisi Barefoot Friends di sini. Bahkan Ibas (Putra SBY) pernah mencoba gondola di sini.

“Dulu awalnya talinya cuma tiga mas. Baru setelah banyak wisatawan kita tambah menjadi sembilan tali. Jadi aman”, salah satu masyarakat turut meyakinkan saya untuk mencoba gondola ini.

DSC02500

DSC02539

DSC02541

DSC02547

DSC02548

Tak ada mesin untuk menggerakkannya. Gondola pun ditarik 4–5 orang. Wisatawan yang menaiki gondola terasa santai sambal berselfie. Di bawah sana, ombak sangatlah besar bahkan hantamannya sampai ke gondola. Itulah sensasi yang ingin dirasakan banyak wisatawan. Tak hanya adrenalin ratusan meter menggunakan gondola. Tapi basah kuyup karena disiram ombak dari bawah.

DSC03280

Saya penasaran bagaimana masyarakat membangun gondola menuju Batu Panjang, masyarakat pun memulai cerita. Diawali perjuangan beberapa orang yang menyeberang dengan cara berenang dan menggunakan perahu nelayan dari Pantai Siung, mereka mulai menancapkan beberapa tiang di Batu Panjang. Kesabaran masyarakat pun diuji ketika ombak ganas datang. Sekarang? Gondola yang menghubungkan ratusan meter dari Pantai Timang menuju Batu Panjang tak lagi hanya menjadi jalan berburu lobster, tapi juga menjadi pendapatan tambahan karena adanya aktivitas wisata.

Selain gondola, ada juga gardu pandang di Pantai Timang. Gardu ini dibangun untuk wisatawan yang ragu akan gondola maupun wisatawan dengan budget pas-pas-an. Dengan biaya Rp5.000,00 wisatawan dapat foto sepuasnya. Tak perlu khawatir juga bagi yang sedang lapar. Masyarakat telah menyulap Pantai Timang menjadi serba ada. Beberapa warung di Pantai Timang juga menyediakan makanan berat seperti nasi goreng dan lainnya.

DSC02555

DSC03265

Saya pun pulang dengan tetap mengagumi perjuangan kelompok nelayan Pantai Timang. Selang beberapa hari, saya kedatangan teman travel blogger yang dapat membuat Pantai Timang tambah dikenal publik. Adalah Cumi Lebay  yang terkenal dengan gaya tulisan warna-warni dan “kancut-nya” dan Galan si Traveler Galau. Siapa sangka? Ia pun tetap memamerkan “kancut-nya” di Pantai Timang yang bisa dilihat langsung di Instagramnya. Dibalik jenggot dan kumisnya yang seram, Om Cumi tak pernah berani menyentuh gondola dengan alasan lututnya sudah lemas karena melihat batu karang dan ombak yang besar.

DSC03214

Jangan puas dulu untuk berkunjung pada satu pantai saja. Di sebelah barat Pantai Timang terdapat pantai-pantai yang masih alami seperti Pantai Ngitun, Pantai Pok Tunggal, dan Pantai Seruni. Sementara itu, di sebelah timur Pantai Timang terdapat Pantai Jogan dan air terjunnya, Pantai Siung, dan Pantai Nglambor.

 

 

Previous Post

Gunung Gentong dan Kisah Prabu Brawijaya

Next Post

Berpadunya Gunung Batur dan Pantai Watu Lumbung

Hannif Andy Al - Anshori

Hannif Andy Al - Anshori

Suka bertualang untuk menikmati peninggalan sejarah, budaya, dan berinteraksi dengan masyarakat lokal. Sangat senang jika bisa berbagi cerita dan informasi kepada orang lain.

Related Posts

Desa Muncar Moncer
Catatan perjalanan

Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

Desember 31, 2021
Kampung Nelayan Tanjung Binga
Catatan perjalanan

Buah Manis Pemberdayaan Kampung Berseri Astra di Bumi Malayu

Desember 31, 2020
Monumen Plataran
Catatan perjalanan

Mengenang Pertempuran Plataran

Januari 8, 2020
Desa Tanjung Binga
Catatan perjalanan

Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

Desember 16, 2019
Next Post
Berpadunya Gunung Batur dan Pantai Watu Lumbung

Berpadunya Gunung Batur dan Pantai Watu Lumbung

Comments 14

  1. Gallant says:
    7 tahun ago

    kok aku nggak ditag? kalian jahat 🙁

    Balas
    • insanwisata says:
      7 tahun ago

      Yeyee.. maaf, tak tag deh :p

      Balas
  2. Rullah says:
    7 tahun ago

    Jadi kangen pengen ke sana lagi 🙁

    Balas
    • insanwisata says:
      7 tahun ago

      yuk kesini lagi. tapi bosen juga ah.. ada rekomendasi pantai yg keren lagi ga?

      Balas
  3. Idris says:
    7 tahun ago

    Bisa jadi destinasi liburan next time nih 🙂

    Baca juga,Website Badan Pembinaan Hukum Nasional Diretas Hacker

    http://www.gunshootcbr.me/2015/10/website-badan-pembinaan-hukum-nasional.html

    Balas
    • insanwisata says:
      7 tahun ago

      terimakasih Kakak 🙂 meluncur ke sana

      Balas
  4. Halim says:
    7 tahun ago

    Serem serem penasaran gini lihat foto gondolanya hahaha. Jadi nggak ada yang naik buat nyeberang ke pulau ya? Hmm ya udah, besok anterin aku ke sana ya bro ^^

    Balas
    • insanwisata says:
      7 tahun ago

      Ayo Mas Halim. piknik bareng. Masa pernah berjumpa tanpa berjabat tangan 😀

      Balas
  5. angkisland says:
    7 tahun ago

    wuiihhhh bung cumiii men hehehe…. mantap mas…. lanjutkan….

    Balas
    • insanwisata says:
      7 tahun ago

      ahh. om cumi lebih terkenal daripada penulis blog ini. sedih

      Balas
  6. Ahmad says:
    7 tahun ago

    Wahh indah banget gan

    Visit back gan
    http://info-kun.blogspot.co.id/2015/11/cara-memasukkan-subtitle-di-dalam-video.html

    Balas
    • insanwisata says:
      7 tahun ago

      terimakasih Mas.. wokee

      Balas
  7. karimunjawa tour says:
    6 tahun ago

    apa betul ya naiknya biaya 150rb/org?

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      iya, kalau hari biasa Rp100.000

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

© 2022 a storyteller

No Result
View All Result
  • Tentang kami
  • Catatan perjalanan
  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kegiatan
  • Kontak

© 2022 a storyteller