Bukan hanya namanya, pantai ini tergolong baru dikenal dibanding dengan pantai kebanyakan di Yogyakarta, khususnya daerah Bantul. Pantai Baru terletak di Dusun Ngentak, Bantul. Pantai Baru diresmikan pada Mei 2010 lalu. Kehadiran Pantai Baru ini mampu memperkaya wisata alam yang ada di Bantul yang telah lama mengandalkan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.
Memasuki area pantai ini, wisatawan hanya dikenakan tiket sebesar Rp2.000,00 perorang. Sedangkan parkir kendaraan roda dua Rp2.000,00 dan kendaraan roda empat Rp.5.000,00. Pantai yang memiliki panjang kurang lebih 600m dan luas 300.000m persegi ini dikelola oleh Kelompok Pegiat LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) Ngentak. Sangat berbeda dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok, pantai yang satu ini menyimpan kesejukan di setiap areanya. Pohon cemara tumbuh di sepanjang lahan pantai sepanjang 600m. Tak hanya itu, pantai ini menjadi salah satu destinasi yang dipilih untuk lokasi Model Sistem Inovasi Daerah (SIDA) melalui pengadaan pengembangan energi hybrid (kincir angin dan panel surya).
Nampak ada pemandangan yang berbeda ketika kita mendongakkan kepala ke atas. Berderet kincir angin terus berputar mengikuti arah bertiupnya angin. Tercatat sebanyak 38 kincir angin yang dibangun di area Pantai Baru. Dari sinilah sumber energi yang dinikmati sejumlah masyarakat yang mengelola sebanyak 98 kios dan warung. Selain itu, sisi kebermanfaatan lainnya juga dirasakan para nelayan yang ada di pantai ini. Mereka mengaku adanya banyak manfaat dari sumber energi kincir angin untuk tempat pelelangan ikan di Pantai Baru. Mereka pun dapat membuat es sendiri yang kemudian digunakan untuk pendingin ikan-ikan segar. Beruntung saat itu saya datang di waktu yang tepat. Saat sore tiba, para kelompok nelayan datang ke tempat pelelangan ikan. Terlihat juga perahu-perahu nelayan yang baru ditambatkan. Di sinilah mereka melakukan jual beli ikan dengan para masyarakat yang membuka usahanya melalui warung makan. Terlihat juga beberapa masyarakat luar yang datang hanya untuk berburu ikan segar.
Wisatawan tak perlu cemas saat kelaparan. Beragam ikan segar disediakan dengan menu yang telah disediakan. Jasa juru masak di setiap warung berkisar antara Rp5.000,00 s.d Rp10.000,00. Makan lesehan beralaskan tikar boleh jadi pilihan. Wisatawan hanya perlu request model masakan dan membeli ikan segar di tempat pelelangan.
Pantai Baru menjadi salah satu percontohan destinasi wisata yang ramah lingkungan. Lihat saja, dari pengadaan energi, selain mengandalkan tenaga yang dihasilkan dari kincir angin dan panel surya, ternyata Pantai Baru juga memiliki 150 unit kandang sapi dengan jumlah populasi sebanyak 350 sapi. Dari jumlah sapi tersebut, masyarakat dapat menghasilkan lebih dari 1,5 ton kotoran sapi setiap harinya yang kemudian digunakan untuk biogas.
Persis di luar areal objek Pantai Baru, pemanfaatan lainnya juga nampak pada penggunaan air. Terdapat sebanyak 30 kolam hydroponic berukuran 4x7m. Air tawar pada 30 kolam ini diambil dari tanah yang dipompa menggunakan kincir angin. Kolam-kolam ini juga digunakan masyarakat lokal sebagai tambak udang yang panennya disebutkan mencapai puluhan juta rupiah.
Potensi Pantai Baru telah disadari oleh pegiat Kelompok Kegiatan LPMD Ngentak. Mereka menggarapnya dengan maksimal dengan menyediakan sarana yang dibutuhkan wisatawan. Salah satunya adalah penyediaan kendaraan ATV yang dapat digunakan wisatawan untuk berkeliling pantai, terdapat juga trail game, kolam renang (buatan) anak, dan lapangan voli pantai. Tak hanya itu, kini jalan beraspal yang mulus dan cukup lebar telah dibangun dari Pantai Pandansimo sampai Pantai Kwaru yang melewati Pantai Baru. Menurut pengelola, pantai ini setiap tahunnya digunakan sebagai lokasi kompetisi Roket Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi.
Begitulah Pantai Baru dan kincir anginnya. Salah satu wisata pantai yang tak hanya bermodal potensi alam seperti pantai kebanyakan. Elok karena ombak dan indah karena pasirnya. Namun juga panas, kotoran, air, dan angin, semua dapat dimanfaatkan.