No Result
View All Result
insanwisata
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
    Praktisi pariwisata dan desa wisata

    Menjadi Pengajar

    Sunrise Candi Plaosan

    #KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Kembali ke Candi Barong

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
    Praktisi pariwisata dan desa wisata

    Menjadi Pengajar

    Sunrise Candi Plaosan

    #KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Kembali ke Candi Barong

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak
No Result
View All Result
insanwisata

Kentang Krawu, Santapan Juara Khas Gubugklakah

by Reza Nurdiana
Januari 9, 2014
2 min read
0

“Waaah.. apa ini?” Seru seorang teman ketika melihat penganan yang tersaji di atas meja homestay kami. “Ini kentang krawu deh kayaknya. Wah, enak niiih..”

Setelah lelah seharian bercengkrama dengan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, keceriaan tetap menghiasi setiap garis wajah kami. Suasana di homestay desa wisata Gubugklakah sangatlah nyaman dan menyenangkan. Walaupun harus mandi dengan air yang begitu dingin, kami semakin betah tinggal disana. Sang tuan rumah di homestay kami pun baik hati, ia membuatkan kami dua piring kentang krawu. Sungguh santapan lezat di sore hari sambil bersantai di teras homestay.

Kentang krawu merupakan penganan khas desa wisata Gubugklakah. Cara membuatnya amat sederhana. Kentang rebus dipotong dadu, kemudian ditaburi sedikit garam dan kelapa parut. Ya, sesederhana itu untuk dapat menikmati penganan khas dengan cita rasa yang khas pula. Aroma kentang yang enak menggugah selera kami untuk melahap kentang krawu yang tersaji di meja. Sendok demi sendok kentang krawu kami nikmati sambil mengobrol asyik, tak terasa setengah piring sudah kami lahap potongan-potongan kentang itu.

Terletak di dataran tinggi membuat desa wisata Gubugklakah dingin sepanjang hari. Di musim penghujan, suasana desa di lereng gunung Semeru ini tak jarang diselimuti kabut. Dan menyantap kentang krawu selagi hangat akan membuat siapapun akan merindukan suasana selama berada disana. Kentang sebagai tanaman jenis umbi memang kaya akan karbohidrat, bahkan kandungan gizinya lebih tinggi dari nasi. Maka, tak ada ruginya memilih kentang krawu sebagai kudapan utama di desa ini.

Apel Kaligrafi. sumber : desawisata.net

Kentang krawu ternyata tak hanya populer di kalangan masyarakat desa. Namun, desa wisata Gubugklakah dengan primadona kentang krawu dan apel kaligrafinya telah menyabet gelar juara pada ajang bergengsi tingkat nasional Majapahit Travel Fair 2013 sebagai stan terbaik. Kerja keras tim desa wisata Gubugklakah yang mempersilahkan pengunjung MTF untuk mencicipi kentang krawu mendapat acungan jempol dan antusiasme positif. Betapapun itu adalah prestasi berharga yang pernah diraih.

Kentang krawu yang lezat, dibuat oleh tangan-tangan ikhlas warga desa, kudapan yang hanya kami jumpai di desa wisata Gubugklakah. Semoga kentang krawu akan terus tersaji di setiap meja homestay sebagai bentuk pelestarian kuliner khas dan kudapan lezat bagi pengunjung sambil menunggu senja tiba di desa.

Tags: desa wisatagubugklakahjawa timurkentang krawukudapankuliner khasmakananpengananreza
Previous Post

Anak Mami Jalan-jalan Sendiri

Next Post

Mengagumi Dinding Penuh Relief Candi Jago

Reza Nurdiana

Reza Nurdiana

Suka bertualang untuk menikmati pemandangan alam, peninggalan sejarah, budaya, dan mencicip kuliner. Sangat senang jika bisa berbagi cerita dan informasi kepada orang lain.

Related Posts

Praktisi pariwisata dan desa wisata
Catatan perjalanan

Menjadi Pengajar

Juni 19, 2023
Sunrise Candi Plaosan
Catatan perjalanan

#KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

Maret 5, 2023
Desa Muncar Moncer
Catatan perjalanan

Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

Desember 31, 2021
Monumen Plataran
Catatan perjalanan

Mengenang Pertempuran Plataran

Januari 8, 2020
Next Post
Mengagumi Dinding Penuh Relief Candi Jago

Mengagumi Dinding Penuh Relief Candi Jago

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

© 2023 a storyteller

No Result
View All Result
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak

© 2023 a storyteller