No Result
View All Result
insanwisata
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
    Praktisi pariwisata dan desa wisata

    Menjadi Pengajar

    Sunrise Candi Plaosan

    #KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Kembali ke Candi Barong

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
    Praktisi pariwisata dan desa wisata

    Menjadi Pengajar

    Sunrise Candi Plaosan

    #KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Kembali ke Candi Barong

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak
No Result
View All Result
insanwisata

Dinginnya Dieng dan Hangatnya D’Qiano

by Hannif Andy Al - Anshori
Desember 2, 2016
6 min read
22

Dieng saat itu dinginnya bukan main. Bus kecil kami sudah merapat ke kawasan parkir sebuah penginapan di ketinggian 2.000 Mdpl. Saya berlari keluar sambil menggendong dua tas dengan terburu-buru. Berkunjung ke tempat dengan udara dingin membuat saya tak bisa jauh-jauh dari toilet.

Lega rasanya ketika hajat sudah terpenuhi. Saya memilih kamar di lantai satu yang di dalamnya difasilitasi kamar mandi dan air hangat. Saya tak langsung tidur. Saya memerhatikan seluruh bangunan penginapan dari kamar ke kamar. Kami benar-benar dimanjakan fasilitas penginapan yang memuaskan. Kamar paling atas menjadi kamar paling ramai yang diisi para bujang. Harga kamar dibandrol cukup terjangkau. Cukup membayar Rp800.000,00 untuk kamar tipe suite dan Rp 500.000,00 untuk kamar tipe deluxe.

Sembari menyeruput seduhan kopi instan, kami mengobrol rencana berburu sunrise di Bukit Scotter esok pagi. Tak lama, Mas Abi datang dan mengajak kami menjajal kolam renang air hangat D’Qiano. Jelas saya bersemangat dan mengiyakan ajakannya.

Di penginapan ini, kami seperti menemukan tempat bermain. Pada malam yang sangat dingin, kami begitu senang ketika melihat kolam-kolam berisi air hangat. Satu persatu dari kami mencopot pakaian atas dan tertawa cekikikan. Kemudian dengan tanggung-tanggung, mencelupkan jari-jari tangan masuk ke kolam. Tak terlalu panas. Lalu mencelupkan kedua kaki sampai air sudah setinggi pinggang. Kami berendam menyusuri kolam ditemani kabut.

D’Qiano Dieng
Peserta trip Banjarnegara sedang berendam di kolam hangat D’Qiano Dieng pada malam hari

Kolam pertama sudah dicoba. Dan mumpung gratis, semua dijajal sebelum diteriak satpam. Meski demikian, kolam hangat D’Qiano dapat dinikmati siapa saja yang mengambil paket menginap di sana. Jam berapapun dibolehkan. Kecuali mereka yang tak menginap, dikenakan Rp20.000,00 sebagai uang tiket masuk dengan batas jam delapan malam.

Meski baru diresmikan pada April 2015 lalu, D’Qiano dikonsep sederhana namun menawan. Ia ditata apik tanpa mengurangi unsur keindahan dan karakter pariwisata dataran tinggi Dieng. Dari sini, saya bisa melihat gundukan bukit-bukit lahan pertanian kentang masyarakat Dieng. Dari sini pula, saya bisa mendengar bunyi gemuruh Kawah Sileri yang tak jauh dari penginapan. Asapnya mengepul terus ke atas.

D’Qiano Dieng
D’Qiano Dieng
Pemandangan dari D’Qiano Dieng

Kolam air hangat D’qiano memiliki level yang berbeda-beda. Mata airnya sebagian diambil dari Kawah Sileri yang suhu airnya mencapai 70 derajat Celcius. Kemudian diatur dengan menyusaikan kemampuan tubuh menerima panas, yaitu antara 30-45 derajat Celcius. Bau belerangnya tak mengganggu. Tersedia pula banyak pilihan kolam di sana, ada kolam anak dan dewasa.

Malam itu, tanpa sinar yang terlalu terang, kami bercengkrama dalam satu kolam. Di antara kami saling bertaruh siapa yang berani berendam di kolam yang paling panas. Tak satupun yang berhasil. Saya yang sudah merasa cukup hangat segera kembali mengenakan pakaian.

Masih dalam satu kawasan, sudah terbangun foodcourt untuk wisatawan. Di sana terlihat para Ibu yang sibuk menyiapkan makan malam. Di antara dindingnya tertulis harga makanan dan minuman. Satu yang menggoda saya, mie rebus telur dan secangkir purwaceng (viagra van Java) hangat. Sementara yang lain masih asik berendam, saya duluan memesan makanan. Nikmat sekali rasa purwaceng ini.

D’Qiano Dieng
Penginapan D’Qiano Dieng. Terdapat kolam renang hangat dan foodcourt untuk wisatawan

Manajemen D’Qiano telah berkomitmen untuk banyak melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaannya. Menurut pengelola, 90% pegawai dan karyawan yang bekerja di D’Qiano adalah penduduk lokal. Komitmen mereka disambut baik kawanan blogger yang diundang untuk mengangkat nama Banjarnegara. Meskipun mengusung konsep modern seperti hotel pada umumnya, nilai-nilai pemberdayaan tak diabaikan sebagai bentuk komitmen pariwisata berkelanjutan.

Lain cerita jika pagi hari. Pemandangan alam yang mengelilingi D’Qiano tampak indah dari sini. Setelah pulang menyaksikan baskara terbit di Bukit Scotter. Kami meminta banyak waktu untuk bisa bersenang-senang di kolam D’Qiano usai sarapan.

D’Qiano Dieng
D’Qiano Dieng
Halim Santoso menghabiskan waktu untuk berendam di kolam hangat D’Qiano Dieng

Mas Abi yang saat itu sudah tak berbusana. Tak satupun kain menempel di badannya. Entah akibat konsumsi purwaceng semalam, tak satupun yang berani meniru tingkah Mas Abi di kolam. Ia tampak gembira dan mengajak saya balapan renang. Untungnya, kolam di sini tak sebening kolam air tawar. Warnanya yang coklat hijau lumut mengaburkan pandangan setiap orang yang hendak mengintip Mas Abi yang tak berbusana.

Tak lama, wahana permainan di kolam anak sudah dibanjiri air tumpah. Kami segera berpindah. Tingkah kami layaknya anak kecil. Lupa pada umur dan rambut yang mulai beruban. Untungnya, Mas Abi tak lupa mengenakan busananya.

D’Qiano Dieng
D’Qiano Dieng
Kami yang sebelumnya tidak pernah berjumpa, langsung akrab di kolam renang hangat D’Qiano Dieng

Keceriaan kami pecah di wahana air tumpah. Kami berteriak, menantang air, “kami tidak takut!”. Ember besar berisi puluhan liter air kemudian menumpahkan isinya. Kami bersorak hore. Water slide, ember tumpah, air mancur, dan wahana lainnya telah kami jajal keasyikannya.

Baca juga : Menjerit Bahagia di River Tubing Ledok Amprong, Gubugklakah

Lalu bagaimana yang membawa anak? Tenang. Ia tak akan terganggu pada kondisi kolam. Idah Kecil turut merasakan kehangatan D’Qiano Hot Spring Water Park. Ia tampak bergembira. Di atas pelambung bebeknya, senyum kecilnya mengembang. Masih ragu menginap di D’Qiano dan menjajal hangatnya kolam renang di sana? Ayo plesir maring Banjarnegara!

Previous Post

Keindahan Tanah Para Dewa dari Bukit Scotter, Dieng

Next Post

Menyambangi Madura: Unggul Sumber Daya, Kreatif Berkarya

Hannif Andy Al - Anshori

Hannif Andy Al - Anshori

Suka bertualang untuk menikmati peninggalan sejarah, budaya, dan berinteraksi dengan masyarakat lokal. Sangat senang jika bisa berbagi cerita dan informasi kepada orang lain.

Related Posts

Praktisi pariwisata dan desa wisata
Catatan perjalanan

Menjadi Pengajar

Juni 19, 2023
Sunrise Candi Plaosan
Catatan perjalanan

#KelanaKai: Sunrise Candi Plaosan yang Kesiangan

Maret 5, 2023
Desa Muncar Moncer
Catatan perjalanan

Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

Desember 31, 2021
Monumen Plataran
Catatan perjalanan

Mengenang Pertempuran Plataran

Januari 8, 2020
Next Post
Rumput Laut Desa Saronggi, Madura

Menyambangi Madura: Unggul Sumber Daya, Kreatif Berkarya

Comments 22

  1. Fajrin Herris says:
    9 tahun ago

    Culik aku kk bawa ke dieng.. 🙁

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      Km blm pernah ya Mas? Yuk mas. K jogja dulu..

      Balas
  2. Idah Ceris says:
    9 tahun ago

    Ya ampuun…ini Purwacengnya sukses bikin Mas Abi “menggila”, ya. Hahahaha

    Seru banget kalian, ya. Malam2 masih aja aktif. Kami mah udah keruntelan. 😀

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      kita kan seru2an. haha. purwaceng emang terbukti

      Balas
  3. Ratna Dewi says:
    9 tahun ago

    Saya ketawa baca di bagian purwaceng=viagra van java. Ternyata, hahaha

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      hehe. udah pernah nyoba belum?

      Balas
  4. Diah indri says:
    9 tahun ago

    Hahahaha
    Akhirnya diteriako satpam g mbak?

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      eh. aku cowo, haha.
      kaga kok.. kaga diteriakin. kan nginep disana

      Balas
  5. 600 CHEST GOLDEN APPLES FRUIT NINJA GRATIS BUAT KAMU says:
    9 tahun ago

    jadi pengen ikutan juga mandi sambil menikmati pemandangan di situ

    Balas
  6. Indah fajarwati says:
    9 tahun ago

    Wah baru tau kalau di dieang ada kolam renang air hangat.. sudah lama rasanya gak kesana

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      Ciee. ayo ke sini. katanya anak Gunung. Udah pnh naik prau belum?

      Balas
  7. Mesra Berkelana says:
    9 tahun ago

    ku kira ini pemandian yang lama. Ternyata baru 2015 tohh. Pantesan cat-cat warnanya ceraaah 😀

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      Iya. masih baru Mba. dan belum banyak jg yg tau .. hehe.

      Balas
  8. insanwisata says:
    9 tahun ago

    Iya Mas. Berkali2 beser kalau ke Dieng. haha

    Balas
  9. cumilebay says:
    9 tahun ago

    Oh ini masih baru yaa, dieng abnyak berubah dan banyak berbenah

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      iya. ini tempat rekomen banget buat manja2 ala2 gt deh

      Balas
  10. Mirwan Choky says:
    9 tahun ago

    Asiknya mandi air hangat.

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      anget2 mas. enak

      Balas
  11. Ahmad says:
    9 tahun ago

    mandi air hangat … ehm … pingin juga ahhhhhhhhhh

    Balas
    • insanwisata says:
      9 tahun ago

      Yuk ke sini

      Balas
    • www.hayalannews.com says:
      9 tahun ago

      Asik mandi air hangat di tempat yang menarik

      Balas
      • insanwisata says:
        9 tahun ago

        iya. asik banget

        Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

© 2023 a storyteller

No Result
View All Result
  • Tentang kami
  • Konsultan
  • Catatan perjalanan
  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kontak

© 2023 a storyteller