FOTO & CERITA | Oleh: Hannif Andy Al Anshori
Di desa saya (Dusun Tojayan, Desa Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten), masyarakat merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 dengan suka cita. Setelah diawali dengan malam tirakatan dan refleksi kemerdekaan di malam 17 agustus, masyarakat menggelar upacara bendera dan berbagai lomba. Bukan saja untuk memperebutkan hadiah. Gelaran lomba ini diselenggarakan untuk menjalin tali persaudaran antar masyarakat.
MAKAN KRUPUK | Lomba yang umum diselenggarakan adalah lomba makan krupuk. Baik anak-anak hingga remaja mengikutinya dengan rasa suka cita. Diiringi dengan alunan musik campursari, para peserta lomba berebut untuk menjadi Sang Juara.
KAKI DIIKAT | Pada lomba ini, peserta harus mengatur posisi krupuk yang telah diikat dengan tali rafia pada jempol kaki. Dengan tali rafia yang pendek, peserta merasa kesulitan mengatur posisi krupuk. Untuk dapat memenangkan lomba ini, diperlukan kecepatan serta keseimbangan dalam mengatur posisi dan menghabiskan krupuk.
MEMASUKKAN PENSIL KE DALAM BOTOL | Peserta kategori anak-anak mengikuti lomba memasukkan pensil ke dalam botol. Untuk dapat memenangkan lomba ini, peserta harus mengatur posisi pensil agar dapat masuk ke dalam botol dengan cepat. Banyak peserta yang kesulitan karena harus menyesuaikan posisi kaki, menggoyangkan pinggang, jinjit maupun jongkok.
GEMBIRA | Salah satu peserta kategori anak-anak berlari menyusul kakaknya karena telah berhasil meraih juara kedua dalam lomba memasukkan pensil ke dalam botol. Sementara tali rafia masih terikat di pinggangnya.
LOMBA PECAH AIR | Peserta kategori anak-anak mengikuti lomba pecah air. Dengan mata tertutup, peserta harus mencari lokasi kantong air untuk dipecahkan. Untuk menuju lokasi kantong air, peserta akan dibantu teriakan penonton.
MENGINTIP | Ulah peserta yang memecahkan tawa semua penonton adalah saat melihat aksi ini. Salah satu peserta kategori anak-anak tertangkap kamera saat berusaha mengintip posisi kantong air yang akan dipukulnya. Dengan batang daun pisang, ia melayangkan tongkat ke arah kantong air.
BERUSAHA KUAT | Gelaran lomba Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini juga menyatukan semangat antar dusun. Dua dusun yang lokasinya berdekatan; Dusun Biyengan dan Dusun Tojayan akan memperebutkan hadiah uang tunai dari panitia acara. Untuk dapat memenangkan lomba panjat pinang ini sangat ditentukan oleh orang-orang yang berada di paling bawah.
BERHENTI DI TENGAH | Salah satu peserta lomba panjat pinang merasa tak mampu mencapai puncak pinang. Batang bambu yang licin karena olesan oli membuat mereka kesulitan memanjat. Lomba yang dimulai pukul 15.00 WIB ini dapat diselesaikan peserta pada pukul 17.40 WIB.
PANJAT PINANG TENGAH SAWAH | Para peserta yang terdiri dari pria ini diharuskan bertelanjang dada. Namun, tidak berlaku bagi peserta yang berada di paling bawah. Lomba yang bertempat di area persawahan ini menjadi tontonan yang memecahkan tawa masyarakat desa.
SUMBANGAN HADIAH | Meskipun jumlah hadiah pemenang sudah ditentukan panitia, masih banyak masyarakat yang secara sukarela menyumbangkan uang untuk menambah semangat peserta lomba panjat pinang. Hadiah yang terkumpul dari hasil sumbangan sukarela secara mendadak ini bahkan mencapai jutaan rupiah.
Lomba-lomba yang digelar untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI ke-74 ini ditujukan untuk meningkatkan kebiasaan gotong royong dan menjalin silaturahmi masyarakat desa. Karang Taruna sebagai penggerak dan panitia acara sukses menyatukan elemen masyarakat.
© 2023 a storyteller