Kraton Yogyakarta pagi kemarin tak terlalu ramai. Meskipun demikian, para abdi dalem lalu lalang komplek kerajaan untuk menempatkan diri. Disambutnya saya dengan senyuman ramah khas tanah jawa. Ada yang duduk bersila, juga sembari bercengkrama sesama โkancaโ abdi dalem. Wajah-wajah bersahaja yang selalu dirindukan dari Kota Jogja.
Busana peranakan bernuansa biru gelap, berpasangan kain batik dan blangkon, dikenakan selalu sewaktu caos (bertugas di dalam Kraton). Tanpa alas kaki, mereka tak segan menapaki ubin setiap ruangan maupun tanah pekarangan. Tua, muda, bukanlah halangan untuk mengabdi pada raja. Yang masih bugar, maupun yang sering diserang kantuk, tetap sedia bekerja. Semua ini bertujuan untuk meniadakan perbedaan di antara abdi dalem, sehingga semua kedudukannya setara.ย
Bercerita mereka, โMenjadiย Abdi Dalemย itu keinginannya murni datang dari diri sendiri, kami sukarela mendaftar, bukan melalui proses lowongan. Prosesnya pun panjang, dari magang hingga resmi diberi gelar.โ
Pun, luwes mereka mengisahkan sejarah Kraton masa lampau. Tentang hubungan persaudaraan dengan orang-orang di tanah Batavia hingga Karawang. Sebab itulah jika ditelaah, bahasa adat Suku Jawa maupun Sunda tak jauh berbeda, walau ada beberapa yang artinya jauh berbeda.
Menjadi seorang abdi di keraton bukan berarti akan mendapatkan upah yang tinggi. Saat ditanya, alasan utama menjadiย abdi dalemย umumnya adalah untuk mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan batin. Meski ada juga beberapa abdi dalem yang dilandasi oleh rasa terimakasih kepada keluarga Kraton karena sudah diperbolehkan tinggal di tanah milik Sultan.ย
Terlepas dari perkara jumlah honor yang diterimanya, merekaย datang untuk mendapatkan berkahย dalem, mewariskan pengetahuan, menjaga budaya, juga menjadi benteng perilaku perubahan jaman. Meski tak banyak bertutur layaknya pemandu Kraton, paraย abdi dalemย akan senang hati berbagi pengalaman bagi penanya yang haus informasi.
Kehidupan paraย abdi dalemย menggambarkan kesederhanaan, harmoni, dan selaras dengan alam. Mereka yang masih kental dengan falsafah kejawaannya tidak mau larut dalam kehidupan dunia. Bagi mereka, mendapatkan berkah dalem, itu berarti memperkaya rohani atau kehidupan batin.
Seperti halnyaย abdi dalem jaler atau pria,ย abdi dalem estriย (perempuan) diwajibkan mengenakan busana adat selama menjalankan tugas dan kewajiban di lingkungan Kraton Yogyakarta.ย Penganggeย atau busana tentunya dibedakan berdasar keperluannya. Umumnya, busana saat sedang melaksanakan tugas harian akan berbeda dengan busana upacara.
Saya membayangkan kerja berat mereka. Selain menjalankan tugas operasional pada setiap organisasi Kraton,ย abdi dalemย secara tak langsung ditunjuk sebagai โabdi budayaโ. Mereka harus bisa memberi suri tauladan bagi masyarakat yang bertamu ke rumah raja.
Mau tak mau, tanpa harus dipaksa,ย para abdiย dalem harus menguasaiย Watak Satriya.ย Di antaranya nyawiji, yaitu fokus dan selalu berserah kepada Sang Pencipta. Kedua, greget, artinya paraย abdi dalemย haruslah penuh penghayatan dan penjiwaan. Ketiga,ย sengguh, yang artinya percaya diri. Dan keempat,ย ora mingkuh, tidak gentar dan mudah putus asa.
Abdi Dalemย Kraton Yogyakarta, ramah juga berwawasan. Seorangย abdi dalemย memang wajib jadi contoh bagi masyarakat. Dengan menjunjung unggah-ungguh jawa yang sarat kesopanan, mengabdi sembari menyebarkan kerukunan jadi bagian dari hidup mereka. Teruslah bersahaja, para abdi raja!
Reza…..
Kurang panjang, baru mau dibaca sudah abis tulisannya ๐
Kasih tambahan dong gimana pengalaman mereka jadi abdi dalem, kan kamu pinter kalau disuruh wawancara hahahahahh
nulis panjang kalau diajak jalan yang jauh
Aku juga abdi dalem loh mbak Reza, potret juga dong…
abdi dalemnya istri
Yang bales bukan Reza nih kayaknya
kamu benar sekali. Haha
Iya. Harus magang dulu. Ga bisa beli.
kalau yang itu ga tau Mas ๐
wajah2 nya emg adeeem banget dipandang yaaa ๐ .. Cocok menjadi abdi dalem kerajaan yg hrs memberi cth baik kepada para tamu raja. Salut ama mereka yg bener2 berkomitmen utk mengabdi tanpa memandang upahnya ๐
Iya Mba. teduh semua wajahnya. Terimakasih sudah mampir
Akhirnya anak magang back to insanwisata! Iya nih kurang panjang, penasaran deh berapa gaji sebulan abdi dalem Kesultanan Yogyakarta? Trus ada yang masih lajang nggak? Trus ada anaknya yang mau dijodohin nggak?
#ehh. Hahaha.
Sekarang yang bales Ownernya insanwisata. wkwkw
Anak magang kok dikangenin banyak orang ya.
Ga nanya sampai sedetail itu sih. Kalau ada ga nya yang lajang. Ada tapi cowo. Mau ta?
aku pernah mau dijodohin sama anak abdi dalem pakualaman. sampe ditelpon-telpon juga. dan anaknya itu jauh lebih muda dibanding aku ahahahaha. pankapan kutulis di blog ah ๐
Jadi, mamanya Bre ini juga pernah dijodoh-jodohin toh ๐
Kalau gitu, nanti Bre punya gelar abdi dalem dong ya
Duh terharu banget bacanya, sehat selalu para abdi raja aamiin..
Terimakasih Mba Dedew. Aamiin
cakep-cakep banget fotonya! salut, coba tambahkan lagi dong cerita dari abdi dalem, haha, selama ini kurang informasi. makasih ya infonya. ๐
Hehe. Siap Mba Yuki. Mau belajar dari Mba Yuki biar jadi pencerita yang baik ๐
Sukak foto-fotonya. Tapi tulisannya kurang panjaaang. Pengen denger cerita seru mereka. Betewe kalo pas abis acara grebegan daripada nguber rayahan gunungan di masjid mending melipir ke tepas prajuritan, di sana ada upacara pembubaran bregada plus pembagian gaji. Kita bisa ngobrol sepuasnya dengan abdi dalem. Ternyata ada juga dari mereka yang orang penting di jakarta tapi tetep mau jadi abdi dalem. kalau pas mau jaga di kraton naik pesawat dari jakarta ahahaha. sangar.
Wah, menarik Mba. Aku malah pingin liput perjalanan abdi dalem cilik.
Memang ini tanpa rencana sih buat nulis. Karena tujuannya nemenin adiknya Reza jalan-jalan. Dan Kraton jadi pilihan.
Akan diagendakan untuk cerita selanjutnya, ‘mengulas kehidupan para Abdi Dalem’. Hehe.
Makasih Mba
Mas, tau nggak berapa nilai nominal gaji abdi dalem keraton sekarang ini.
Saya tidak bertanya sedalam itu, Mas.