No Result
View All Result
insanwisata
  • Tentang kami
  • Catatan perjalanan
    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Kampung Nelayan Tanjung Binga

    Buah Manis Pemberdayaan Kampung Berseri Astra di Bumi Malayu

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Dolan Bareng Bojo Edisi Candi Barong

    Candi Kedulan Yogyakarta

    Cagar Budaya Indonesia: Menyelamatkan Warisan Peradaban Candi Kedulan

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kegiatan
  • Kontak
  • Tentang kami
  • Catatan perjalanan
    Desa Muncar Moncer

    Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

    Kampung Nelayan Tanjung Binga

    Buah Manis Pemberdayaan Kampung Berseri Astra di Bumi Malayu

    Monumen Plataran

    Mengenang Pertempuran Plataran

    Desa Tanjung Binga

    Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

    Sunset Candi Barong Yogyakarta

    Dolan Bareng Bojo Edisi Candi Barong

    Candi Kedulan Yogyakarta

    Cagar Budaya Indonesia: Menyelamatkan Warisan Peradaban Candi Kedulan

  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kegiatan
  • Kontak
No Result
View All Result
insanwisata

Pura Ulun Danu, Destinasi Terbaik Menyesap Syahdu

by Hannif Andy Al - Anshori
Agustus 20, 2016
4 min read
49

Kamu punya kampung halaman yang sangat indah. Kenapa tidak kamu ceritakan?

Lagi-lagi tulisan ini mengulas tentang Bali dan pariwisatanya. Beberapa tahun belakangan, saya tak selalu sempat menangkap foto dengan objek ikon pariwisata yang ada pada uang kertas lima puluh ribu rupiah ini. Pura Ulun Danu namanya. Barulah kemarin, saya paksakan untuk datang sendiri berkendara sepeda motor pinjaman.

Saya sedang bernostalgia. Sudah lebih dari sepuluh kali saya berwisata ke Bali, tapi baru kali ini saya jalan sendiri. Sembari menggandeng tripod dan kamera yang setia menemani sepanjang perjalanan saya, cepat saya mengambil posisi. Di antara rindang pohon yang teduh berhias Danau Bratan, saya biarkan angan terbang sejauh mungkin. Terbayang dalam cermin Danau Bratan. Menemui potongan kisah bertahun-tahun yang sudah terpisah entah kemana. Saya menghirup dalam-dalam udara sejuk pagi itu. Beberapa detik terbuai dalam lamunan dengan mata terpejam. Ibu, indahnya kampung halamanku ini. Meskipun cuaca cukup dingin dan sejuk, membayangkan kenangan masa kecil membuat segalanya menjadi hangat.

Hening suasananya ketika semilir angin bertiup sepoi. Berada di dataran tinggi, menjadikan destinasi ini diselimuti kabut tipis yang membuat udara sejuk dan berembun. Jelas langit tampak senang hari itu. Ia menjadi tuan rumah yang akan memanjakan tamu-tamunya. Menyuguhkan jamuan Danau Bratan sebagai penyegar ketika terik menyengat. Dan meletakkan bangunan luhur Pura Ulun Danu sebagai hidangan utamanya. Ia mempersilakan para pelancong menikmati suguhan sederhananya.

Selamat pagi, Bali! Sapaanmu pagi ini sungguh meneduhkan. Sembari melepas pandangan di antara kerumunan pelancong yang baru saja datang, perlahan saya menyesap suasana syahdu pagi itu. Melalui alunan musik gending khas Bali dengan semerbak bau dupa bercampur bunga saji yang dibawa masyarakat lokal yang sedang memuja Tuhannya. Sejenak segalanya terasa magis. Tak kalah romantisnya, pagar alami berhiasΒ  kembang aneka warna menambah cantik rupa Pura Ulun Danu.

Langit kembali bersolek. Cepat ia mengusir kabut tipis yang sempat menutup keindahannya. Langit tak mau bersekongkol dengan kabut hari itu. Nampaknya, ia tahu saya ingin merekam gambar berlatar langit cerah. β€œKabut, cepatlah pergi!” usirnya. Lantas seluruh lensa kamera diarahkanΒ pada gagahnya pura luhur Ulun Danu di tengah danau. Di ketinggian 1239 meter di atas permukaan laut ini, saya pun tururt mengabadikan keindahannya.

Pura Ulun Danu
Pura yang berdiri cantik di atas Danau Bratan ini sebenarnya difungsikan untuk upacara persembahan bagi Dewi Danu atau dalam bahasa Bali berarti Dewi Danau dan Dewi Air dalam kepercayaan Hindu Bali.

Terlalu banyak yang bisa dikagumi dari pura luhur ini. Meru (atap) bertumpang sebelas ini adalah salah satunya. Wajar rasanya jika ia dinobatkan menjadi tempat yang wajib dikunjungi di Pulau Bali. Meskipun telah ada sejak 500 tahun Sebelum Masehi, kemagisan dan nilai spiritualnya masih terjaga asli.

Besar rasa terima kasih masyarakat Hindu pada I Gusti Agung Putu sebagai pendiri Kerajaan Mengwi sekaligus pendiri Pura Ulun Danu. Tak hanya sebagai tempat puja Dewi Danu (Dewi Danau) atau pelaksanaan upacara Melasti saja. Bahkan pura luhur ini telah menjadi magnet wisatawan yang berkontribusi pada pendapatan daerah. Betapa banyaknya wisatawan yang berkunjung. Ulun Danu tak hilang dari nilai-nilai sakral dan budaya masyarakat setempat. Ia tetap menjadi tempat ibadah yang sesak umat bersembahyang. Ia bahkan tetap menjadi tempat wisata yang nyaman. Pula, ia tetap dipromosikan dengan gencar lewat uang kertas lima puluh ribu rupiah. Meskipun nantinya dibelanjakan, paling tidak masyarakat luar Bali telah mengenal Pura Ulun Danu. Atau mungkin karena Bali selalu punya cara untuk membuat suasana menjadi dramatis, sehingga budaya dan alam menyatu eratΒ dengan kegiatan pariwisata?

Pura Ulun Danu dengan indah di atas danau yang tenang, Pura Ulun Danu menyajikan suguhan menawan sebuah bangunan suci khas Pulau Bali.
Pura Ulun Danu dengan indahnya berdiri di atas danau yang tenang. Pura Ulun Danu menyajikan suguhan menawan sebuah bangunan suci khas Pulau Bali.

Pura Ulun Danu

Danau Bratan
Danau Bratan merupakan salah satu dari 20 danau terbaik dan terindah di dunia versi The World’s 20 Most Beautiful Lake (Sumber: piknikasik).

Berkat Danau Bratan, konon Kerajaan Mengwi mendapatkan kesejahteraan yang berlimpah. Ladang pertanian masyarakat sekitar subur dengan hasil yang memuaskan. I Gusti Agung Putu pun mendapat gelar I Gusti Agung Sakti karena dianggap telah menjadi pemimpin rakyat yang sakti lagi bijaksana.

Ulun Danu yang menentramkan rasa. Apalagi dengan gemericiknya air yang ada di sekitaran Danau Bratan, riuh wisatawan tak lagi mendominasi. Saya kembali mendapat cerita. Bahwa Danau Bratan konon adalah danau terluas di Bali. Suatu ketika datanglah gempa besar yang mengakibatkan danau terbelah menjadi tiga, yaitu Bratan, Buyan, dan Tamblingan yang masih berada dalam satu kawasan. Betapa kekuatan bencana memberi dampak yang luar biasa pada pariwisata Bali. Selain menyisakan tangisan, ternyata masih ada hikmah di baliknya.

Menyesap suasana syahdu di Pura Ulun Danu tak ada habisnya. Saya berencana bergegas pulang, tapi tak segera berkendara. Tak rela sepertinya waktu terbuang di atas kuda besi tanpa mengagumi seluruh isi kawasan. Saya kembali masuk ke pelataran Pura Ulun Danu. Mengarahkan tustel pada setiap sudut yang saya anggap sakral. Kompleks bangunan suci Pura Ulun Danu Bratan ini ditujukan untuk persembahan bagi dewa Trimurti (Brahma, Wisnu, dan Siwa) dalam kepercayaan Hindu Bali.

Pura Ulun Danu

Pura Ulun Danu

Pura Ulun Danu

Pura Ulun Danu

Bali
Sesajen diletakkan di dekat Danau Bratan. Sesajen tersebut memiliki banyak fungsi. Contohnya sebagai persembahan atau tanda terima kasih, alat konsentrasi terhadap Hyang Widhi, simbol manifestasi Yang Maha Kuasa, serta sebagai alat pensucian dan juga pengganti mantra.

Kembali menyusuri kawasan, saya disapa ramah masyarakat Bali yang baru saja datang. Semerbak wanginya lagi-lagi sangat khas. Mereka akan segera sembahyang tepat jam 12.00 siang nanti. Datanglah banyak turisΒ yang ingin berfoto dengan mereka karena busananya yang apik. Saya memilih mengabadikan keramahannya.

Gadis Bali
Gadis Bali yang menyapa ramah wisatawan.

***

Bali bagi saya, adalah destinasi terbaik untuk bernostalgia. Bali bagi saya, selalu mengisyaratkan suasana romantisme. Sepuluh tahun besar di Pulau Dewata bukanlah waktu yang singkat untuk mengenalnya. Bali adalah destinasi yang selalu saya nantikan. Karena dengan datang kembali, saya dapat memahaminya lebih dalam lagi. Semerbak suasana khas Bali masih segar selama berkendara. Saya berpuas diri mengagumi langit yang telah melepas saya pulang ke rumah. Ia nampak senang pagi itu. Para tamunya telah dijamu dengan suguhan apik tanpa pemandangan kabut. Dan motor pun melaju, kembali pulang untuk mengeksplor ragam wisata di Singaraja. Meskipun begitu, saya masih menyimpan rindu pada Ulun Danu. Rindu yang teramat dalam. Saya akan datang kembali, menggunakan burung besi Lion Air dengan tiket pesawat yangΒ cukup terjangkau harganya.

Baca juga: Singaraja, Kota Bersejarah yang Kaya Ragam Wisata

Tiket Lion Air AirPaz
Tiket dengan harga terbaik dari Yogyakarta menuju Bali dapat dilihat di AirPaz. Mudah pemesanan, pembayaran, dan terjangkau harganya.

 


Lokasi Pulau Ulun Danu

Previous Post

Singaraja, Kota Bersejarah yang Kaya Ragam Wisata

Next Post

Menyambangi Amfiteater Alam di Puncak Darma

Hannif Andy Al - Anshori

Hannif Andy Al - Anshori

Suka bertualang untuk menikmati peninggalan sejarah, budaya, dan berinteraksi dengan masyarakat lokal. Sangat senang jika bisa berbagi cerita dan informasi kepada orang lain.

Related Posts

Desa Muncar Moncer
Catatan perjalanan

Sofiyudin Achmad, Sosok di Balik Desa Muncar yang Kian Moncer

Desember 31, 2021
Kampung Nelayan Tanjung Binga
Catatan perjalanan

Buah Manis Pemberdayaan Kampung Berseri Astra di Bumi Malayu

Desember 31, 2020
Monumen Plataran
Catatan perjalanan

Mengenang Pertempuran Plataran

Januari 8, 2020
Desa Tanjung Binga
Catatan perjalanan

Tercurah Asa Teruntuk Tanjung Binga

Desember 16, 2019
Next Post
Menyambangi Amfiteater Alam di Puncak Darma

Menyambangi Amfiteater Alam di Puncak Darma

Comments 49

  1. Nasirullah Sitam says:
    6 tahun ago

    Jadi kapan aku dan teman-teman diajak ke Bali? Kali aja dikasih gratisan kan? kakakkaka

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Ayok . pas nikahan ku. eh.. haha

      Balas
  2. inda chakim says:
    6 tahun ago

    pulkam, main ke sini aahh
    tengkiu share infonya yak

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Asli Bali juga? salam kenal yaak

      Balas
  3. Dwi Susanti says:
    6 tahun ago

    Pura, Danau Bratan, Langit biru cerah, terus bunga merahnya. Aaa pik.
    Hanif punya kampunh halaman kece kenapa tak sering sering pulang? Mudik besok harus sudah bawa istri :p

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Lah. itu Pamali mba pulang bawa istri. Pulang itu bawa duit yg banyak . istri cari di Bali. eh
      Iya. ayok ke Bali. mesti belum pernah toh? Mari menyesap kesyahduan di sini

      Balas
      • Dwi Susanti says:
        6 tahun ago

        haaa… screenshot ah: cari istri di bali.
        Udah pernah yooo…di GWK, Bedugul, sama Trunyan nyari tengkorak-tengkorak

        Balas
        • insanwisata says:
          6 tahun ago

          Screenshoot aj mb. Mau dilaporin k siapa emg? Wew.. aku malah blm pnh k trunyan

          Balas
  4. Yurmawita says:
    6 tahun ago

    Wah, asik banget bisa kesana..indah banget Indonesia

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Terimakasih Mba. Yuk ke sini

      Balas
  5. Tendi says:
    6 tahun ago

    Waktu ke Bali belum sempat ke sini nih, nanti kalau ke Bali mesti singgah kayaknya. Enak banget itu gimana caranya dapet momen fotonya bersih, nggak dikerumunin orang2 :O

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Aku datang pagi sih mas. dan pas bukan weekend gitu. Tapi kalau udah masuk jam 11an makin ramai. hha.
      Monggo, besok kalau ke Bali agendakan ke sini

      Balas
  6. Kornelius Ginting says:
    6 tahun ago

    Waaa…jadi pengen ke bali lagi.

    Ini pura yg ada di uang 50 ribu kan ya.

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Iya mas. yang ada di uang 50ribuan kita. tapi saya pas ke sini, uangnya malah kupake bayar tiket masuk. hahaa. jadi g kefoto sama uangnya deh

      Balas
  7. Hastira says:
    6 tahun ago

    entah mengapa aku suka sekali dengan pura, apalagi kalau lihta ada yang sembahyang , seperti magis

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      iya. sayangnya g dapat gambar pas lagi sembahyangan nih. hehe

      Balas
  8. Shintaries says:
    6 tahun ago

    Ini kan yang di uang 50rb ya hehehe
    Suka tempatnya, adem

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      iya mba. bener banget πŸ™‚ Sayang pas ke sini ga bawa uang 50rb an πŸ˜€
      Yuk ke sini

      Balas
  9. Wisata Kemanaaja says:
    6 tahun ago

    wah asik sekali, jadi pingin kesana πŸ™‚

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      monggo kak. kesini yuk

      Balas
  10. cumilebay says:
    6 tahun ago

    Foto kamu kece yooo, jangan lupa ntar fotoin daku yg tampan ini hahahaha

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      pujian yg ada pinta dibaliknya -__-
      Siap deh. tapi yakin beneran mau foto pakai kostum sexy di depan para dosen2?

      Balas
  11. Evrinasp says:
    6 tahun ago

    Yah dia jadi ikutan, nambah saingan deh hehe. Horeee bulan depan aku mau ke bali, insyaa Allah, karena blog akhirnya bisa ke Bali deh

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Hehehe. Bersaing dlm berkarya dan prestasi itu baik kok mba..oh y kah? Alhamdulillah deh.. jgn lupa mampir singaraja yaa

      Balas
  12. Rach Alida Bahaweres says:
    6 tahun ago

    Hai mba
    Bali memang menawarkan keindahan alam dan masyarakat yang ramah ya mba πŸ™‚

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Sy bukan mba2 btw.. wkwk
      Iya.. bali slalu jdi pilihan buat piknik

      Balas
  13. Travelling Addict says:
    6 tahun ago

    Beberapa kali ke bali belum sempat ke Pura ulun πŸ™

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Ayo diagendakan main ke sini mas..hehe

      Balas
  14. alannobita says:
    6 tahun ago

    kece bgt.. mbok ak diajak dan di foto disini kak :p

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Lha mbok ayo bro dolan bareng..liburmu kapan.haha

      Balas
  15. Mesra Berkelana says:
    6 tahun ago

    ajak-ajak kami dong kalo tim Insanwisata ke bali huehueeh πŸ˜€

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      wkwkw. timnya cuma dua orang. kalau jalan juga masih sendiri2. hehe.
      ayok dah ke Bali. kontak aja Mba πŸ˜€

      Balas
  16. Fahmi Anhar says:
    6 tahun ago

    lah? Hanif asli Bali? baru tahu. dulu kesini pas langitnya mendung, dingin dan berangin. beruntunglah kamu bro, cuacanya pas bagus, langit biru, bunga bermekaran haha. good luck ya, semoga dapat rejeki dari airpaz!

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      hihi. makasih mas fahmi.
      Iya mas. saya pas kesini pas lebaran kemarin. langitnya cakepppp

      Balas
  17. Vivian Stephanie says:
    6 tahun ago

    Tulisan menarik, terima kasih atas partisipasinya dalam lomba blog Airpaz.
    Semoga menang dapat tiket pesawat gratis dari Airpaz yah πŸ™‚

    Airpaz
    Vivianstephanie140@gmail.com

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Terimakasih apresiasinya

      Balas
  18. NLP Surabaya says:
    6 tahun ago

    Bener-bener syahdu suasananya

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Syahdu banget πŸ˜€

      Balas
  19. Dee - @HEYDEERAHMA says:
    6 tahun ago

    Pas banget mau ada agenda ke bali nih. Masukin itinenary ah~ :p

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Ciee. asikkk. jangan lupa mampir Singaraja ya hehe. Bisa dibaca di postingan sebelumnya lho :p

      Balas
  20. Cerita Travel says:
    6 tahun ago

    pengen ke bali lagi, seru cerita travel nyahh….

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Yuk k bali…jangan lupa ke singaraja

      Balas
  21. berbagifun says:
    6 tahun ago

    jadi inget jaman SMA dulu, wisata nya ke sini
    heuheu, nostalgia…

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      iyaa . mari nosltalgia lagii

      Balas
  22. Mirwan Choky says:
    6 tahun ago

    Kapan ya saya bisa ke Bali? Hhhmmm….

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      Hayuk mas ke bali..semoga ada rejeki k bali ya

      Balas
  23. Oyong Ilham says:
    6 tahun ago

    nanti kalau ada rezeki dan wakttu ..kepingin juga main ke bali ..melihat pantai-pantai nya yg menawan

    Balas
    • insanwisata says:
      6 tahun ago

      aamiin. semoga bisa ke sini ya

      Balas
  24. Brenggo Tour says:
    2 tahun ago

    wwhaaa jadi pengen ke bali lagi.

    terima kasih infonya..

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Β© 2022 a storyteller

No Result
View All Result
  • Tentang kami
  • Catatan perjalanan
  • Foto & Cerita
  • Portofolio
  • Kegiatan
  • Kontak

Β© 2022 a storyteller