Pulau Misool adalah surga dunia yang masih terjaga di Nusantara. Tempat singgah segala manusia berniatkan plesir dari berbagai suku bangsa. Bahkan domestik pun masih tak banyak jumlahnya. Di sini wisata menjadi kebutuhan mahal yang tak ternilai harganya. Media pun masuk dengan susahnya. Bertaruh biaya mahal dengan penerbangan domestik yang harganya juga sebanding penerbangan internasional.
Menurut catatan sejarah yang kubaca. Misool adalah salah satu dari empat pulau terbesar di Raja Ampat. Jauh sebelum manusia terlihat padat menempati setiap pesisirnya, terdapatlah tujuh butir telur yang ditemukan seorang wanita. Kemudian empat diantaranya menetas menjadi seorang pangeran yang menduduki tahta di masing-masing kepulauan besar bagian Nusantara, Papua. Adalah Salawati, Waigeo, Batanta, dan juga Misool yang kemudian dikenal dengan Empat Raja, atau Raja Ampat. Masyarakat lokal telah hafal betul bagaimana mitos ini diperbincangkan antar wisatawan.
Misool tak pernah habis dengan ceritanya. Setelah puas menikmati alam bawah lautnya, usahlah untuk menuju puncak Harfat Jaya sebelum matahari terbenam. Nama Harfat Jaya diambil dari nama tokoh masyarakat yang masyhur di salah satu kampung Misool Selatan, Pak Harun Sapua dan Bu Fatma. Keduanya adalah pemilik homestay Harfat Jaya, homestay pertama yang berdiri di Kampung Harapan Jaya. Tak disangka, Pak Harun bersama para putra daerah mampu menciptakan peluang kerja lewat usaha jasa homestay Harfat Jaya beserta paket-paket tur-nya. Senyumannya tumpah ketika aku datang dan meminta waktu mewawancarainya. Nada bicaranya yang tinggi dan giginya yang masih merah berbekas kunyahan pinang jelas menggambarkan ia telah lama di Papua.
“Dulu bapak keliling bersama Ismail untuk mencari tempat untuk foto udara. Sudah sangat lama sekali, bertahun-tahun. Akhirnya bapak menemukan tempat foto udara yang jauh lebih indah dari Wayag. Bersama orang kampung bapak naik ke atas. Percaya tidak? Bapak yang sudah tua begini bisa naik sampai puncak? Bapak punya semangat. Kita membuat jalur treking menuju Puncak Harfat Jaya. Menggunakan kayu-kayu bekas bangunan homestay bapak. Sekarang, sudah banyak yang dengan mudah datang ke sana menikmati Misool”. Begitu singkatnya bercerita.
Tahun 2012 adalah tahun pertama spot foto udara Harfat Jaya ditemukan oleh Pak Harun beserta orang-orangnya. Berbekal semangat untuk membuat Misool menjadi destinasi terbaik di Raja Ampat, Pak Harun pun berhasil menemukan puncak Harfat atau dalam bahasa Misool, disebut dengan nama Dapunlol.
Saat menyusuri lautannya, dari kejauhan pun telah nampak bukit-bukit karang dengan bentuknya yang beraneka rupa. Keberadaan puncak Harfat tak begitu sulit ditemukan. Puncak Harfat terletak di Misool Selatan, Kabupaten Raja Ampat. Lautnya yang tenang dan berwarna hijau tosca selalu menggoda bagi siapa saja yang melihatnya. Bulan terbaik saat berwisata ke Misool adalah di luar bulan Juli s.d September dikarenakan saat itu adalah musim angin selatan. Percaya atau tidak, di antara bulan Juli s.d September akan datang ombak dengan tinggi melebihi orang dewasa. Sedangkan untuk dapat mencapai ke sana, kita dapat menggunakan katinting masyarakat lokal maupun speedboat yang disewakan oleh beberapa homestay dan resort seperti Panun Paradise, Wagmap Homestay, Harfat Jaya homestay, dan resort sekelas Misool Eco Resort. Jika boleh aku beri saran, ajaklah masyarakat lokal untuk menemani kita seharian. Mereka adalah para nelayan yang ombak telah menjadi pakaiannya. Sebagai gantinya, kita bisa membayar dengan biaya habis perjalanan ditambah uang rokok dan uang jasa sewajarnya.
Trek menuju puncak Harfat Jaya telah dipermudah oleh Pak Harun beserta orang-orangnya. Pegangan kayu dan anak tangga telah diperapik sesuai dengan kebutuhan wisatawan, namun tetap menjaga alam agar tak terganggu kehidupannya. Dibutuhkan waktu tidak lebih dari 30 menit untuk sampai puncaknya. Namun, usahlah untuk mengabadikan pemandangan di sekitar karena setiap tanjakannya menyuguhkan pemandangan yang elok lagi menggoda. Memang Tuhan selalu pandai menata keindahan. Lewat Harfat Jaya sekarang semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk dapat menikmati alam.
Dari atas puncak Harfat Jaya sempatkanlah untuk mengabadikan panorama alam yang terbentang di hadapan mata. Tampak terlihat jika laut Misool tak pernah berhasil mengaduk warna. Mata pun lebih menyukai warna lautan dibanding warna langit yang kadang berubah dengan cepatnya. Pastilah bibir kalian akan terus bergumam tak henti saling puji keindahan alam.
Kunjungi catatan perjalanan lainnya di :
Mengenal Lebih Dekat Harfat Jaya
Mengintip Spot Selam di Harapan Jaya
Gua Keramat, Jejak Pitarah Siarkan Islam di Misool
Mengarungi Lautan Misool, Raja Ampat
Catatan :
- Untuk sewa speedboat sangatlah mahal, agar lebih murah dan irit budget, gunakan kapal Fajar Indah pada hari Jumat atau kapal Cantika pada hari Selasa dengan biaya Rp250.000 selama delapan jam perjalanan.
- Untuk berkeliling Misool, ajaklah masyarakat lokal untuk mengantar kita. Lakukan negosiasi karena bagaimanapun masyarakat lah yang lebih mengenal pulaunya.
- Untuk penginapan, cobalah bermalam pada Homestay Harfat Jaya (081344353030), Homestay Panun Paradise (081234234635), Wagmap Homestay (082198105378).
- Harga sewa homestay antara Rp400.000 s.d Rp600.000/malam/pax.
- Harga sewa Misool Eco Resort Rp5.800.000/malam/pax
- Harga bensin di Misool per Desember 2014, Rp14.000,00
- Untuk itenerary dan budget, lebih lanjut hubungi twitter @insanwisata.com atau 085729108650
Kerenn dehhh, kalau sudah bicara tentang raja Ampat,,, Mantap
Apalagi Medan, pasti juga keren
Ngiler liat foto-foto nya.., hebat juga ya Pak Harun udah tua kuat juga nanjak dan nemuin spot harfat.,, smga nantinya jga bisa bertandang ke Raja Ampat ! Amiin
iya kak. Beliau sudah cukup tua, tapi bermodal semangat dalam membangun pariwisata itu yg bikin Misool sampai sekarang ini 🙂
wah misoooool…. kapan yah bisa kesana. btw budget berapa nihh
hmm. waktu pertama backpackeran dua orang habis 11 juta udah tiket pesawat
wahh muahaal yyo